Khazanah

Robikin Emhas: Indonesia adalah Bangsa Berbudaya

H Robikhin Emhas saat acara Focus Discussing Group di Gedung PBNU, Kramat Raya selasa (24/10/2017). Foto Panitia FGD/ NusantaraNews
H Robikin Emhas saat acara Focus Discussing Group di Gedung PBNU, Kramat Raya selasa (24/10/2017). (Foto Dok. Nusantaranews)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU, Robikin Emhas mengingatkan Indonesia adalah bangsa berbudaya. Dia bersyukur pemungutan suara Pemilu 2019 telah selesai. Proses rekapitulasi perolehan suara pilpres dan pileg secara berjenjang sekarang sedang berlangsung, mulai tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi hingga tingkat nasional tanggal 22 Mei 2019.

Robikin mengatakan rekapitulasi manual berjenjang adalah dasar untuk menetapkan persolehan suara capres-cawapres, bukan hasil quick count maupun real count yang dilakukan secara partikelir oleh berbagai lembaga survei atau tim konstestan pemilu.

“Oleh karena itu, mari kita berbartisipasi mengawasi jalannya proses rekapitulasi dengan tetap mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” katanya, Jakarta, Jumat (19/4/2019).

Dengan selesainya pemungutan suara, kata dia, maka selesai sudah proses kompetisi pemilu. Polarisasi masyarakat harus diakhiri.

“Mari kita bersatu padu kembali, guyup rukun sebagaimana karakter asli bangsa Indonesia. Sekali lagi, mari perkuat ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sesama anak bangsa, warga negara Indonesia). Suatu persaudaraan yang melintasi batas etnis, ras, golongan, keyakinan maupun agama,” jelas Robikin.

Baca Juga:  Ketua Lembaga Dakwah PCNU Sumenep Bahas Tradisi Unik Penduduk Indonesia saat Bulan Puasa

Menurutnya, sukses pelaksanaan pemungutan suara serentak yang aman dan damai harus tercermin juga selama proses rekapitulasi dan usai penetapan perolehan suara capres-cawapres 22 Mei nanti.

“Kita tunjukkan pada dunia bahwa Indonesia adalah bangsa yang maju dan berbudaya dalam berdemokrasi,” imbuhnya.

Terkait dengan pilpres, kata dia, masyarkaat tahu bahwa kedua capres-cawapres beserta tim sukses dan para pendukungnya adalah para negarawan. Kedua pasang capres-cawapres dikenal sebagai sosok patriotik dan nasionalis sejati. Tidak akan ada yang rela Indonesia berduka hanya karena pilpres.

“Untuk menatap Indonesia ke depan lebih baik kami berharap silaturahmi diantara pasangan capres-cawapres, para elit politik, tokoh masyarakat dan para pemuka agama yang karena kesibukan selama masa kampanye jarang dilakukan kini dirajut kembali,” papar Robikin.

(eda)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,086