NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Anggota DPRD Kabupaten Nunukan yang juga tokoh masyarakat Dayak Lundayeh mengapresiasi masyarakat Dayak Agabag yang telah suskses menggelar even kebudayaan berupa ILAU dan Mubes Dayak Agabag ke IX yang berlangsug mulai 12 hingga 15 Juli 2022 di Desa Binter Samunti, Lumbis Ogong, Nunukan, Kalimantan Utara.
Menurutnya, kegiatan-kegiatan semacam ini sangat penting. ILAU atau pesta budaya merupakan ekspresi bagaimana sebuah kelompok mengekspresikan identitas dirinya serta mengekspresikan budayanya.
“Kepada saudara-saudaraku warga Dayak Agabag yang sedang melangsungkan ILAU dan Mubes, saya mengucapkan selamat dan sukses. ILAU atau pesta budaya adalah hal yang penting karena merupakan ekspresi bagaimana sebuah kelompok mengekspresikan identitas dirinya mengekspresikan budayanya,” tuturnya, Kamis (14/7)
Lebih lanjut Gat mengungkapkan, sejalan dengan perubahan pembangunan, globalisasi dan kemajuan teknologi, upaya-upaya melestarikan budaya seperti ILAU harus terus ditingkatkan.
“Kenapa harus ditingkatkan, agar anak-anak, agar generasi muda memahami tahu siapa dirinya dari mana asalnya,” tandasnya.
Jangan sampai, menurut Gat, anak-anak yang misalnya tumbuh di kota tidak tahu seperti apa bahasanya, tidak tahu seperti apa budayanya dan tidak tahu seperti apa nilai-nilai yang hidup dan tumbuh di komunitasnya.
Terkait Mubes Dayak Agabag ke IX, Gat berharap dapat menghasilkan langkah-langkah bagaimana menghidupkan kembali budaya dan menghidupkan kembali nilai-nilai kearifan lokal yang tumbuh di masyarakat.
“Dan lebih daripada itu, semoga bisa menghasilkan keputusan-keputusan atau arah pembangunan di cakupan CDOB Kabudaya,” harapnya.
Sebagai masyarakat adat Gat mengingatkan untuk perlu terus memperkuat dan mengorganisir diri. Dengan demikian masyarakat adat bisa lebih mempunyai benteng atas problem yang akan menghampiri dan mengganggu keharmonisan.
“Kita tahu misalnya di Kabudaya wilayah adatnya sudah habis dikuasai oleh perusahaan dengan macam-macam nam. Oleh sebab itu komunitas masyarakat harus mengorganisir diri sehingga mampu survive dan mampu mendapatkan kembali hak atas ruang hidup di daerah kita,” tegasnya. (Red)
Pewarta: Eddy Santry