NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Garda Bangsa Jatim sesalkan upaya adu domba umat Islam yang akhir – akhir terjadi di seluruh wilayah di tanah air. Dipicu kasus penistaan agama yang mencuat di DKI Jakarta, dan akhirnya merembet ke persoalan posisi peran ulama di Indonesia. Saling hujat pun terjadi tidak hanya di media sosial, tapi juga terjadi di media massa.
Ketua DKW Garda Bangsa Jawa Timur, Kabil Mubarok, mengaku mendukung sepenuhnya langkah Polda Jatim dalam merangkul ulama untuk menjaga kondusifitas di Jatim. Terlebih, Jawa Timur terdapat ribuan pondok pesantrenyang tersebar di seluruh kota dan kabupaten.
” Kami siap kawal (Polri), apalagi ini menyangkut keutuhan NKRI dan Ulama. Jawa Timur harus aman, ” ungkap Kabil di Surabaya, Selasa (7/2)
Kata Kabil, Itikat baik Polri dalam menjaga kondusifitas dari upaya mengoyak NKRI harus didukung semua pihak. Garda Bangsa selaku OKP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) notabene dilahirkan oleh Kiai – Kiai dari Nahdlatul Ulama (NU).
” Jangan berpikir macam – macam soal kedekatan Polri dengan Ulama, karena langkah itu wajar. Tentunya, akan lebih baik jika semua elemen masyarakat ikut berperan positif,” tegas Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim ini.
Menurut Kabil, untuk menguatkan upaya Polri dalam mengamankan kondusifitas di Jawa Timur, seluruh anggota Komando Garda Bangsa (KGB) di 38 daerah siap dikerahkan. Mereka (KGB) akan melakukan koordinasi dengan jajaran kepolisian di masing – masing tingkatan. Terutama memetakan kondisi daerah yang rawan konflik sosial.
“Kita akan bergandengan dengan Polri untuk menjaga marwah ulama khususnya di Jatim, jangankan 24 jam, 30 jam pun kita siap,” pungkasnya.
Kobtributor: Tri Wahyudi
Editor: Achmad Sulaiman