NUSANTARANEWS.CO – Operasi Tinombala di Desa Towu, Kecamatan PPU, Kabupaten Poso, dekat Pos Sekat Towu terus berlangsung. Satu informasi resmi terpercaya dari lapangan mengabarkan satu kompi pasukan Brimob, melakukan penembakan terhadap tujuh orang diduga anggota kelompok Santoso di lokasi operasi penyergapan, Rabu (27/7).
Dalam operasi tersebut, seorang anggota TNI Serda Muhammad Ilman dengan NRP 21130100250292 dari Satuan Tim Intelrem 132/Tadulako tertembak mati oleh pasukan Brimob yang melakukan penyergapan dan kontak senjata dengan kelompok Santoso pada pukul 12.30 Wita. Rupanya, pasukan Brimob salah kira. Tujuh orang yang diduga sebagai anggota kelompok Santoso, ternyata bukan, melainkan anggota Satgas 1 Intelijen Tinombala yang dipimpin oleh Kapten Inf Khalef.
“Anggota Satgas Intelijen Tinombala pada saat melaksanakan tugas menindak lanjuti info dari jaring terkait penimbunan sanjata api di sekitar Tower Desa Towu,” terang sumber resmi yang diterima Nusantaranews, Rabu (27/7/2016) sore.
Peristiwa baku tembak yang menewaskan Serda Muhammad Ilmam di tempat kejadian diduga tidak ada koordinasi sebelumnya. Korban mengalami luka tembak bagian kepala. Saat ini, korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Poso untuk divisum sejak pukul 13.35 Wita.
Informasi resmi dari lapangan menyebutkan kronologi peristiwa tersebut di atas. Berikut kronologi lengkapnya:
Peristiwa ini terjadi sejak sekitar pkl 11.00 Wita, dimana anggota intel satgas Tinombala yang berjumlah 7 anggota (5 pers intel dan 2 orang masyarakat sipil) pimpinan Kapten inf. Khalef, naik menuju Goa yang berada di belakang kampung Desa Towu. Mereka naik melalui tangga Tower XL Towu yang berada di jalan Trans Sulawesi. 5 pers intel tersebut adalah 1) Kpt Inf Khalef dr Sanda Kopassus, 2) Serma Agus Den Intel Dam 7, 3) Serda Erwin Sanda Kopassus, 4) Pratu Marfil Sanda Kopassus, 5) Serda ilman MD (Muhammad Ilman) dan dua orang masyarakat yang dimaksud sebagai penunjuk jalan.
Setelah mereka sampai di TKP 2 orang melakukan penggalian di sekitar TKP an. Kpt inf. Khalef bersama serda Ilman. Sedangkan 3 orang anggota lainnya dan 2 orang masyarakat masuk ke dalam gua melakukan pencarian yang diperkirakan sebagai tempat penimbunan senjata api. Hal ini dilakukan untuk menindaklanjuti info dari jaring terkait bahwa adanya penimbunan senjata api di sekitar gowa, di belakang tower XL Desa Towu.
Pada saat berlangsung melakukan Penggalian dan pencarian senjata anggota satgas intel tersebut tiba-tiba diberondong tembakan dari ketinggian berjarak ± 20 meter oleh satu Tim anggota Brimob pos sekat Towu. Mendengar suara tembakan, ke 5 anggota satgas intel tersebut tiarap sambil berteriak bahwa kami dari anggota satgas Tinombala TIM 1. Tetapi tidak didengar dan tetap ditembaki yang mengakibatkan Serda Ilman terkena tembakan di kepala bagian belakang dan meninggal dunia di TKP.
Setelah melihat ke 7 orang tersebut sudah tiarap dan tidak melakukan perlawanan semua anggota Brimob tersebut mendekat dan melakukan penodongan dengan senjata laras panjang terhadap anggota satgas intel. Anggota satgas intel kemudian menjelaskan kepada anggota pos Brimob tersebut bahwa mereka juga anggota satgas Tinombala dari TIM 1. Tetapi tetap disuruh buka baju dan dirampas senjatanya.
Kemudian anggota Brimob tersebut meninggalkan mereka begitu saja. Walaupun anggota Satgas intel tersebut telah menyampaikan bahwa yang kalian tembak ini adalah anggota juga. Selanjutnya, anggota satgas intel mengangkat korban serda Ilman ke jalan raya dan menahan mobil truk untuk membawa korban ke Desa Tokorondo. Sesampainya di Tokorondo dijemput oleh mobil ambulan dari Yonif 714 dan langsung dievakuasi ke RSUD. POSO. (Sule)