Forum BEM DIY: Pendidikan Pro Rakyat Telah Mati

Aksi Forum BEM DIY di Titik Nol Kilomater Yogyakarta Tuntut Revolusi Pendidikan/Foto Dok. Pribadi/Nusantaranews

Aksi Forum BEM DIY di Titik Nol Kilomater Yogyakarta Tuntut Revolusi Pendidikan/Foto Dok. Pribadi/Nusantaranews

NUSANTARANEWS.CO, Yogyakarta – Merespon silang sengkuran pendidikan di Indonesia, sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Forum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) DIY menggelar aksi menuntut perubahan pendidikan nasional. Aksi yang berlangsung 30 April 2017 kemarin ini diikuti sebanyak 112 mahasiswa dari lintas kampus di Yogyakarta. Aksi dilakukan longmarch dari Parkir Abubakar Ali menuju Nol KM Yogyakarta.

“Kita semua harus bisa membuka mata lebar-lebar bahwa ‌ hari ini sistem Pendidikan dibuat berdasarkan kepentingan korporat, dimana kurikulum pendidikan dibuat untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di perusahaan milik para kaum kapitalis. Contoh real adalah dibukanya suatu jurusan di kampus itu karena adanya lowongan pekerjaan disuatu perusahaan ‘milik’ kaum pemodal,” ungkap Koord. Forum BEM DIY Nur Fatah dalam rilis yang diterima redaksi, Senin (1/5/2017) di Jakarta.

Maraknya kasus “jual beli” pendidikan seperti yang sering terjadi seperti pengadaan kebutuhan pendidikan dibuat tender hanya berorientasi pada nilai-nilai ekonomi. Bukan berorientasi pada baiknya kualitas peserta didik yang dihasilkan.‌

Selain itu, birokrasi kampus, lanjut dia semakin semena-mena dalam membuat kebijakan, dimana kebijakan yang dibuat tidak melibatkan mahasiswa. Aturan dan kebijakan yang dibuat hanya berdasarkan prespektif birokrasi tanpa memberikan ruang bagi mahasiswa untuk ikut memberikan suara dan pertimbangan atas kebijakan tersebut. Begitupun anggaran pendidikan 20% dari APBN tidak semuanya terserap ke dalam sektor pendidikan, karena sebagian banyak yang menguap masuk kantong-kantong oknum pejabat. Dari semua permasalahan tersebutmaka semakin lengkaplah carut-marutnya pendidikan di Indonesia.

“Karena itu, Forum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) DIY menuntut adanya revolusi untuk mengembalikan cita-cita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Serta mewujudkan kesetaraan pendidikan di Indonesia. Adapun tuntutan yang disampaikan oleh Forum BEM DIY antara lain menuntut diciptakan pendidikan yang berkualitas dan sesuai jati diri bangsa Indonesia,” sambung dia.

Selanjutnya, BEM DIY juga meminta agar diciptakan pendidikan berkualitas, murah, dengan fasilitas yang merata dari Sabang sampai Merauke. Mereka juga mengutuk keras segala bentuk liberalisasi, komersialisasi, dan ekploitasi pendidikan yang menjadikan peserta didik sebagai pelengkap kebutuhan pasar dan “robot pekerja”.

Selain itu, menuntut agar setiap kebijakan yang di buat oleh birokrasi kampus harus melibatkan mahasiswa. BEM DIY juga menolak tegas keputusan Dirjen Pendidikan Islam No. 4962 karena telah memberangus azaz deokrasi mahasiswa. (*)

Pewarta/Editor: Romandhon

Exit mobile version