Fokus ke Teluk Guinea, Obangame Express 2018 Digelar

Obangame Express 2018 (Foto Dok U.S. Africa Command/Nusantaranews.co)

Obangame Express 2018 (Foto Dok U.S. Africa Command/Nusantaranews.co)

NUSANTARANEWS.CO, Italia – Tepatnya pada 30 Maret 2018 kemarin, latihan Obangame Express 2018 (OE18) yang prakarsai Komando Amerika Africa (Africom), telah dimulai. Kegiatan untuk meningkatkan kerjasama regional dalam pengamanan sektor maritim di kawasan Teluk Guinea ini berlangsung selama 8 hari.

OE18 kali ini memasuki tahun kedelapan. Pada kesempatan tersebut ada tiga latihan bersama dengan Angkatan Laut AS. Dimana latihan ini menjadi bagian meningkatkan kemampuan strategi Angkatan Laut AS, Eropa dan Afrika. Dalam hal ini Africom menyediakan peluang kerjasama dalam menangani masalah keamanan maritim.

Africom sendiri merupakan satu dari enam wilayah komando Amerika Serikat yang dibentuk pada 1997 sebagai pertanda dari meningkatnya perhatian AS pada keamanan Afrika. Sebuah proyek baru yang digagas oleh presiden AS, George Bush. Suatu komando militer khusus untuk menangani Afrika.

Baca Juga: Robert B Neller: Korps Marinir AS Percepat Modernisasi Alutsista

Direktur Bagian Logistik Africom, Brigjen Angkatan Udara Jenderal Mark Camerer menjelaskan bahwa upaya yang ditempuh negara-negara Afrika untuk meningkatkan keamanan di sektor maritim saat ini merupakan langkah besar. Menurutnya itu sejalan dengan agenda internasional.

“Ranah kemaritiman memiliki peranan sangat besar baik kepentingan nasional, regional maupun internasional. Sektor kemaritiman menghubungkan kita pada keamanan, kepentingan ekonomi dan juga lingkungan,” kata Mark Camerer dalam rilisnya yang diterima Nusantaranews.co.

Teluk Guinea (Foto Wikipedia)

Camerer menambahkan, ada banyak area di laut dan darat sebagai fokus operasi latihan. Untuk operasi laut akan dilakukan di seluruh Teluk Guinea. Sementara operasi darat dipusatkan di Libreville, Gabon.

Staf Nonkomisi untuk Pasukan Korps Marinir Eropa dan Afrika, Brian Ross mengatakan, bersama-sama dengan organisasi pusat operasi maritim internasional, ada banyak pula pusat operasi maritim yang akan berpartisipasi di Teluk Guinea dan Afrika Barat.

“Tim Angkatan Laut dan Korps Marinir kami sedang melakukan latihan dengan keamanan Ghana selama latihan Obangame Express 2018. Latihan ini dirancang untuk menciptakan suasana informal dan ramah. Lingkungan ini menumbuhkan pengalaman yang bermanfaat dengan dialog yang jujur ​​dan membuka komunikasi dua arah,” ungkap Brian Ross

Latihan kali ini berfokus pada kekuatan pertahanan mitra Afrika. Selain itu juga melakukan komunikasi dan koordinasi antar-lembaga dalam menangani ancaman di kawasan tersebut.

Melalui peningkatan kerjasama OE18, negara-negara kawasan Teluk Guinea sepakat memerangi perdagangan narkotika, pencurian ikan (illegal fishing) serta menciptakan iklim perairan yang bebas dari berbagai gangguan. Hal ini untuk meningkatkan stabilitas ekonomi di kawasan tersebut.

Sebagai informasi, Teluk Guinea adalah bagian dari Samudra Atlantik di barat Afrika. Adapun negara-negara yang berbatasan dengan Teluk Guinea antara lain Nigeria, Guinea Khatulistiwa, Gabon, Liberia, Ghana, Togo, Kamerun, Benin dan Pantai Gading.

Editor: Romadhon

Exit mobile version