NUSANTARANEWS.CO – Data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mungkin telah Anda pikirkan kembali keputusan untuk tidak melakukan pengobatan flu pada tahun ini.
Survei besar internasional besar yang dilakukan CDC dan beberapa mitra kesehatan globalnya menunjukkan bahwa secara signifikan lebih banyak orang daripada perkiraan sebelumnya meninggal karena penyakit perapasan yang berhubungan dengan influenza setiap tahunnya.
Studi yang dipublikasikan di Lancet tersebut, mengatakan antara 291.000 dan 646.000 orang mungkin mengidap penyakit pernapasan setiap tahun berpotensi jauh lebih banyak dari pada perkiraan sebelumnya yang menelan korban sebanyak 250.000 dan 500.000 korban jiwa.
Periset menggunakan data flu musiman untuk menghitung tingkat kematian pernapasan tekait influenza pada 33 negara, yang bersama-sama mencakup 57% populasi dunia. Mereka kemudian membangun model statistik berdasarkan angka-angka tersebut yang digunakan untuk memperkirakan kematan pernapasan terkait flu untuk 185 negara di seluruh dunia.
Mungkin tidak mengejutkan kematian karena flu sangat umum tejadi di antara orang-orang yang tinggal di negara-negara miskin terutama sub Sahara Afrika, di mana sumber daya medis cenderung jarang dan juga di antara orang-orang berusia di bawahh 75 tahun. Mediterania Timur dan negara-negara Asia Tenggara semetara itu memiliki tingkat kematian yang sedikit lebih rendah dari rata-rata.
Para peneliti juga mencatat dala penelitian bahwa perkiraan mereka kemungkinan tidak menangkap semua kematian termasuk flu. Studi ini berfokus secara khusus pada penyakit pernafasan terkait flu, namun influenza juga dapat memperburuk kondisi kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes, atau menyebabkan komplikasi serius lainnya, termasuk ensefalitis dan kegagalan organ.
Secara keseluruhan temuan tersebut menggarisbawahi pentingnya program vaksinasi menurut para periset terutama karena kita mungkin bersiap menghadapi musim flu yang sangat buruk tahun ini. Para ahli merekomendasikan suntikan flu kepada hampir semua orang, bahkan orang-orang yang masih muda dan sehat, untuk menjaga tingkat transmisi serendah mungkin.
Penulis: Riskiana
