PolitikTerbaru

Elektabilitas Jokowi 30 Persen, Waketum Gerindra: Tanda Rakyat Ingin Presiden Baru

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta– Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengatakan akan tetap mengusung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019 mendatang. Menurutnya, alasan pengusungan Prabowo karena elektabiltas Ketua Umum Gerindra itu berpotensi mengalahkan Joko Widodo.

“Ya tentu kalau kami di Gerindra akan kembali mencalonkan Pak Pabowo dan elektabilitas tertinggi selalu masuk dua besar dalam survei manapun, jadi tentu kami melihat ini sebagai modal politik yang besar bagi Gerindra,” ungkap Fadli, Jakarta, Sabtu (7/10/2017)

Fadli melanjutkan, incumbent dengan tingkat elektabilitas di angka 30-an persen menandakan bahwa publik ingin pemimpin baru dan tidak terlalu puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi.

“Kalau incumbent itu kan biasanya mendapatkan porsi untuk peliputan, bertemu dengan masyarakat, keliling daerah dan itu sangat maksimal. Sangat maksimal aja masih dilevel 30-an,” kata Fadli lagi.

“Artinya mayoritas rakyat indonesia menginginkan pemimpin baru, itu menunjukan respondnya tidak terlalu positif,” sambungnya.

Oleh karena itu, menurut Fadli elektabilitas Jokowi yang berada pada angka 30-an persen menjadikan peluang prabowk semakin besar. “Itu menurut saya peluang bagi Prabowo, Prabowo aja belum keliling, kampanye itu saja berada diangka 20-an,” imbuh Fadli

Baca Juga:  Fraksi Gerindra DPRD Nunukan Pemerintah Kedepankan Standar Kepatutan Dalam Bantuan

“Survei itu kan hanya indikator lihat itu survei DKI Jakarta, semua memenangkan Ahok  yang menang Anis-Sandi. Itu kan kegagalam survei dalam melihat kenyataan,” ucapnya.

Fadli mengatakan Gerindra akan berusaha dengan keras mengerahkan semua kekuatan kader anggota DPR, struktur sayap partai dan simpatisan Gerindra untuk menaikan elektabilitas Prabowo.

Ia mengungkapkan alasan mengapa Prabowo sampai saat ini masih belum turun kelapangan. “Sebenarnya Pak Prabowo berusaha untuk menghindari kegaduhan politik dan memberikan kesempatan pemerintah sekarang, ini tiga tahun. Tiga tahun sudah cukup bersabar untuk memberi kesempatan,” pungkasnya.

Reporter: Syaefuddin A
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 67