Dituding Rasis, Rizal Ramli Sebut Ahoker Asal Ngomong

cad nasional, defisit transaksi berjalan, transaksi berjalan, transaksi berjalan nasional, rizal ramli, ekonom nasional, pelemahan rupiah, bambang brodjonegoro, bank indonesia, perdagangan indonesia, perkuat transaksi berjalan, nusantaranews, nusantara, nusantara news, tkadn
Ekonom kenamaan nasional, Rizal Ramli usai mengisi acara di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (31/10/2018) malam. (Foto: NUSANTARANEWS.CO/Romadhon Emka)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ekonom senior Rizal Ramli menjadi salah satu tokoh nasional yang paling vokal menentang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diangkat menjadi pentinggi di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Setelah bertemu Menteri BUMN, Erick Tohir, Ahok dikabarkan akan duduk di PLN atau Pertamina.

Menurut RR, sapaan karib Rizal Ramli, rekam jejak Ahok tak cukup baik untuk menjadi pimpinan di BUMN.

Track record Ahok soal korporasi; sebagai Gubernur DKI berkoar-koar akan bangun LRT dengan biaya DKI, harus pakai rel lebar.  Jokowi ternyata buntutnya nyerah terpaksa diambil-alih oleh pemerintah pusat via PT KAI. Banyak masalah tehnis dan beban keuangan tambahan akibat rel lebar itu,” ungkap RR melalui laman media sosial miliknya seperti dikutip redaksi, Selasa (19/11/2019).

Track record Ahok soal korporasi; dramatisasi gembar-gembor soal kebrengsekan BUMD DKI. Ganti banyak direksi BUMD DKI dengan konco-konco Ahok dari swasta. Ternyata hasilnya nyaris tidak ada peningkatan kinerja BUMD DKI. Ini terpaksa dibuka karena cape lihat orang modalnya cuma maki-maki,” sambung RR.

Baca juga: Sebelum Jadi Bos BUMN, Roy Suryo Sebut Menarik Ulasan untuk Lihat Ahok Gunakan Teori Kaca Spion

Selain itu, RR menilai Ahok tak cukup kredibel menjadi pimpinan. Terlebih, mantan narapidana kasus penistaan agama itu masih terindikasi keterlibatannya dalam sejumlah kasus macam pembelian lahan RS Sumber Waras, lahan di Cengkareng hingga bus Transjakarta dari Tiongkok.

Penentangan RR terhadap Ahok menuai respon negatif dari buzzer di media sosial. Bahkan, mantan Menteri Perekonomian era Gus Dur dituding menunjukkan sikap rasis.

Menjawab tudingan tersebut, RR menampiknya karena tidak benar dirinya rasis.

“RR dituduh rasis oleh Ahokers, ngasal amat sih. RR sahabat Arief Budiman, Kwik (Kwik Kian Gie), Jaya Suprana. Mereka sangat nasionalis dan kredibel. RR rekrut (Ignasius) Jonan dari CitiBank untuk jadi Dirut Bahana, rekomendasi Thomas Lembong jadi Menteri Perdagangan. RR angkat puluhan anak angkat Muslim dan Katolik,” ungkapnya. (eda)

Editor: Eriec Dieda

Exit mobile version