Dituding Penyebar Hoax, Pigai Tunggu Respons Istana dan KemenPUPR Soal Ruas Jalan Papua

trans papua, jalan papua, pembangunan jalan papua, infrastruktur papua, natalius pigai, kasus penembakan, ruas jalan, nusantaranews
Natalius Pigai (Kritikus dan Aktivis). (Foto: Ilustrasi/ Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kritikus Independen dan Bukan Tim Sukses Capres, Natalius Pigai tanpa tedeng aling-aling meminta tegas kepada tim sukses pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 01 Joko Widodo-Kiai Ma’ruf Amin untuk tidak perlu mempolitisir dirinya dengan tuduhan penyebar hoax.

Pasalnya, Pigai merasa telah dituding oleh timses Jokowi-Ma’ruf Amin sebagai penyebar hoax terkait ruas jalan tol di Papua.

“Tim Sukses Jokowi tidak usah politisasi dengan menuduh saya penyebar Hoax soal jalan di Papua karena saya bukan ahli politik dan Penyebar Hoax,” ujar Pigai melalui pesan elektroniknya kepada nusantaranews.co, Rabu (12/12/2018).

Baca Juga:

Pigai pun meminta kepada timses capres petahana, jika apa yang disampaikan oleh dirinya merupakan informasi tidak benar untuk ditunjukan buktinya.

“Sederhana ko, buktikan saja oleh Istana dan Kementerian PUPR dengan tunjukkan lagi 1 ruas jalan baru yang dibangun oleh Jokowi selain jalan Wamena-Nduga (231 km),” kata Pigai.

“Bukan mengekspos data soal peningkatan, pengaspalan dan pelebaran atau perluasan yang dilakukan secara rutin (periodik) dari Jaman Bahule sampai saat ini melalui Anggaran Tugas Pembantuan (medebiwind) melalui Balai atau UPTP di Papua dan Papua Barat,” imbuhnya.

Tak hanya itu, Pigai pun menyampaikan bahwa dirinya telah menunggu tanggapan dari Timses Jokowi yang menuduh dirinya penyebar Hoax. Namun nyaris seminggu penantiannya dirasa sia-sia lantara jawaban tak kunjung datang.

“Sudah hampir 1 Minggu saya menunggu respons hanya untuk menyebut 1 Ruas Jalan Baru saja. Supaya rakyat akan tahu, Siapa penyebar Hoax,” ujarnya.

“Saya baru komentar soal Ruas Jalan baru. Bagaimana kalau saya kritik soal anggaran yang dipakai apakah APBN atau dari Beban Pemda APBD, belum lagi material (ambil pasir dan Batu) yang diduga didatangkan dari luar Papua. Ingat Batu dan Pasir saja diduga dari luar Papua. Ironi Papua seperti pulau delta,” tandas mantan komisioner Komnas HAM ini.

Pewarta: Roby Nirarta
Editor: M. Yahya Suprabana

Exit mobile version