NUSANTARANEWS.CO- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, Kamis (22/9), dibuka menguat 0,74% atau 39,73 poin ke level 5.382,32. Penguatan perdagangan IHSG hari ini ditopang oleh hasil pertemuan bank sentral AS (FOMC) yang masih menahan suku bunganya tadi malam.
Pada perdagangan sebelumnya, Rabu (21/9), IHSG ditutup menguat 0,76% atau 40,10 poin di level 5.342,59 setelah bergerak pada kisaran 5.275,18 – 5.348,00. Dari 536 saham yang diperdagangkan, sebanyak 168 saham menguat, 118 saham melemah, dan 250 saham stagnan.
Sementara itu, Kepala Riset First Asia Capital, David Sutyanto mengemukakan, bursa emerging market dan global tadi malam kembali menguat setelah pertemuan FOMC menahan tingkat bunganya pada level saat ini sesuai dengan perkiraan pasar.
“Peluang kenaikan tingkat bunga di Amerika Serikat (AS) saat ini terfokus pada pertemuan FOMC pada Desember mendatang,” terang David dalam risetnya seperti dilansir CNN.
Ia merinci, indeks Dow Jones dan S&P di Wall Street AS masing-masing menguat 1% pada level 18.293,70 dan 2.163,12. Sementara, harga komoditas minyak mentah di AS menguat 2,3% di US$45,34 per barel.
“The Fed juga mengindikasikan kenaikan tingkat bunga pada tahun depan akan lebih lambat dari perkiraan sebelumnya. The MSCI Emerging Market Indeks kemarin naik 0,8% di 905,65,” lanjut David.
David memprediksi, IHSG bergerak pada rentang support 5.325 dan resisten 5.400. Selain karena hasil pertemuan FOMC yang menahan suku bunganya tadi malam, penopang kekuatan IHSG lainnya yakni kebijakan stimulus lanjutan dari BoJ. (Yudi)