Disdik Sumenep Gelar Pelatihan Untuk Guru PAUD

Disdik Sumenep Gelar Pelatihan Untuk Guru PAUD. (Foto: NUSANTARANEWS.CO)
Disdik Sumenep Gelar Pelatihan Untuk Guru PAUD. (Foto: NUSANTARANEWS.CO/Kahfi)

NUSANTARANEWS.CO, Sumenep –  Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep gelar kegiatan penguatan karakter kepada tenaga pendidik tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Hotel Sumekar, selama dua hari, Rabu-Kamis, 11-12 September 2019.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 100 Guru PAUD yang ada di wilayah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Bambang Irianto melalui Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal, R. Raihani mengatakan pembentukan karakter anak usia dini itu dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, selain faktor lingkungan keluarga ada juga peran lungkungan sekolah dalam membentuk karakter anak.

Sehingga menurutnya, kegiatan semacam itu dianggap penting guna memaksimalkan implementasi pendidikan karakter di lingkungan Pendidikan Kabupaten Sumenep.

“Ada beberapa materi yang disampaikan dalam kegiatan tersebut, diantaranya materi bias pembiasaan, artinya para pendidik diharapkan mampu memberikan contoh dengan pola sikap yang ditampakkan kepada anak-anak,” jelasnya.

Baca Juga: Kivlan Zen, Sang Patriot Yang Menjadi Pesakitan di Era Reformasi

Pihaknya menekankan kedepan akan terus memberikan pendampingan kepada tenaga pendidik PAUD di Sumenep sehingga implemintasi pendidikan karakter di Sumenep terwujud dengan maksimal.

Namun pihaknya memberikan semacam kreteria terkait nilai karakter yang harus di pupuk kepada anak didik didik di usia dini.

“Nilai karakter itu harus berlandaskan Pancasila, karena hal itu yang bisa mengilhami dalam bertingkah laku dan bersikap dala kehidupan sehari-hari. Tentunya semuanya akan bertahap,” tegasnya.

Lanjut Rayhani, Penguatan karakter anak didik tentunya tidak lepas dari nilai-nilai budaya yang ada dilingkungan tempat tinggalnya, semuanya akan disesuaikan dengan karakteristik budaya lokal dan kearifan lokal setiap daerah.

“Pendidikan karakter ini juga melihat budaya yang ada di Indonesia, tidak akan membuat anak berseberangan dengan keberadaan budaya di lingkungannya,” tutupnya.

Pewarta : Danial Kafi

Exit mobile version