Direktur Wahid Foundation Paparkan Perempuan Desa di Forum PBB New York

Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau yang diakrab disapa Yenny Wahid pendiri Wahid Foundation. Foto Fadilah/Nusantaranews

Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau yang diakrab disapa Yenny Wahid pendiri Wahid Foundation. Foto Fadilah/Nusantaranews

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid menyampaikan, dalam upaya global menanggulangi bahaya radikalisme dan terorisme, kalangan perempuan dilibatkan hingga di tingkat desa.

Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid berbicara, mengenai pelibatan perempuan di tingkat desa dalam upaya global menanggulangi bahaya radikalisme dan terorisme.

“Makin berdaya seorang perempuan, makin kecil kemungkinan dia terpapar aksi radikalisme,” kata Yenny di hadapan hadirin Markas Persatuan Bangsa-bangsa di New York, Amerika Serikat, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (13/3/2018).

Yenny juga menyampaikan, dampak penguatan masyarakat desa, terutama perempuan, langsung terasa secara masif.

“Pelibatan perempuan dalam upaya pencegahan radikalisme mutlak dilakukan mengingat perempuan adalah salah satu korban utama ketika terjadi kekerasan di masyarakat,” kata dia dalam pertemuan tingkat tinggi yang diselenggarakan oleh UN Women bekerja sama dengan United Nations Office of Counter Terrorism (UNOCT) itu.

Tak hanya itu, ia pun menjelaskan bahwa dampak dari programnya yang banyak menyasar masyarakat di tingkat akar rumput. Mereka tertarik dengan program Kampung Damai yang diinisiasi di berbagai desa di pulau Jawa.

“Melalui program ini, kami memberikan pelatihan dan penguatan ekonomi untuk para ibu di tingkat akar rumput, ditambah dengan pelatihan tentang upaya perdamaian yang bisa mereka praktikkan di komunitasnya masing-masing,” kata dia.

“Saya senang bahwa kami mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan program ini karena ini berarti promosi untuk Indonesia,” imbuhnya pada acara pertemuan yang dihadiri oleh pimpinan tinggi beberapa lembaga PBB tersebut.

Pewarta: Achmad S.
Editor: M. Yahya Suprabana

Exit mobile version