Dikukuhkan Kembali Jadi Pimpinan Golkar, Setya Novanto Justru ‘Menghilang’

Setya Novanto (batik coklat) saat ke KPK/Foto Restu Fadilah/Nusantaranews

Setya Novanto (batik coklat) (Foto Restu Fadilah/Nusantaranews)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua Umum Golkar Setya Novanto kembali memegang kendali Partai Golkar. Hal itu disampaikan Novanto kepada para pengurus dalam pleno DPP Golkar. Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham mengatakan, hal pertama yang disampaikan sang ketua umum dalam pleno DPP adalah kembali aktifnya Novanto memimpin Golkar.

“Dan mengendalikan seluruh langkah-langkah operasional dan juga tentang pengambilan kebijakan dipimpin langsung ketua umum,” kata Idrus di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (11/10/2017).

Selain itu, menurut Idrus, pleno DPP Golkar juga membahas sejumlah agenda partai. Misalnya, pengambilan keputusan tentang rangkaian kegiatan17 pelaksanaan HUT ke-53 Golkar yang bakal digelar di Makassar. “Kedua adalah tadi diambil kesepakatan tentang tim rekrutmen calon legislatif dengan pembagian tugas yang ada,” kata Idrus.

Setya Novanto, kata Idrus, juga menyampaikan ke seluruh peserta pleno DPP Golkar tentang hasil pelaksanaan mandat yang diberikan Rapimnas kedua Partai Golkar di Balikpapan. “Tentang perlunya revitalisasi kepengurusan DPP Golkar,” ucapnya.

Idrus pun kemudian memperkenalkan pihak-pihak yang menemaninya dalam konferensi pers. Mereka diantaranya adalah Korbid Kesejahteraan Masyarakat Roem Kono, Ketua Bidang Organisasi dan Daerah Freddy Latumahina, Korbid Kajian Strategis dan SDM Lodewijk Friedrich Paulus, dan Korbid Polhukam Eko Wiratmoko.

Setya Novanto Menghilang

Sebelum pernyataan Idrus Marham tersebut dalam koferensi pers, Setya Novanto tiba-tiba menghilang usai memimpin Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar pada Rabu (11/10). Setnov tak nampak dari barisan pimpinan pengurus Partai Golkar yang memberikan keterangan pers hasil rapat Pleno Partai Golkar.

Padahal tadinya Setnov yang memimpin langsung rapat dengan agenda membahas persiapan HUT ke-53 Partai Golkar, rapat kerja nasional (Rakernas), dan pelaksanaan perekrutan calon anggota legislatif Partai Golkar.

Tak satupun dari puluhan wartawan mengendus kepergian Setnov dari ruang pleno tersebut yang sudah menunggunya di pintu utama Aula Besar DPP Partai Golkar, tempat Setnov pertama kali masuk. Setnov diduga keluar ruang rapat pleno yang digelar tertutup tersebut melalui pintu samping sebelum konferensi pers digelar.

Idrus Marham membenarkan bahwa Setnov terburu-buru meninggalkan rapat pleno. “Mohon maaf Pak Setya Novanto harus meninggalkan tempat karena ada agenda di tempat lain dan menugaskan kepada kami. Tadi dia cepat-cepat pergi, karena itu ditugaskan ke saya,” kata dia.

Idrus justru menekankan, bahwa penjelasan hasil rapat memang tidak harus dilakukan oleh ketua umum. “Di Golkar itu tidak harus Ketum, Sekjen ini sebagai juru bicara partai yang diputuskan dalam rapat pleno maka apabila ada penyampaian seperti itu maka sekjen ditugaskan, apalagi,” jelas dia.

Pewarta: Richard Andika
Editor: Romandhon

Exit mobile version