Berita UtamaEkonomiLintas NusaPolitikTerbaru

Deddy Sitorus Akan Dorong Perubahan Sistem Transhipment di Pelabuahan Nunukan

Deddy Sitorus akan dorong perubahan sistem transhipment di pelabuahan Nunukan.
Deddy Sitorus akan dorong perubahan sistem transhipment di pelabuahan Nunukan/Foto: Anggota Komis VI DPR RI, Deddy Sitirus saat mekakukan kunjungan di Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan, Kaltara, Kamis (4/8/2022).

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Perubahan sistem transhipment. Anggota Komisi VI DPR RI, Deddy Yevry Hanteru Sitorus menilai bahwa pangsa pasar barang-barang dari Indonesia sangat terbuka luas. Namun permasalahan yang terjadi saat ini, justeru negara lain yang memperoleh keuntungan.

“Kita pernah upayakan agar Pelabuhan di Tarakan dan di Nunukan sebagai Pelabuhan Transhipment agar bisa bersaing dengan negara lain,” tutur Deddy usai melakukan kunjungan ke Pelabuhan Tunontaka, Nunukan, Kalimantan Utara, Kamis (4/8).

Sebagaimana diketatuhi, transhipment adalah kegiatan pemindahan barang atau muatan yang dilakukan di tengah laut atau dermaga dari kapal ke kapal (Ship to Ship).

Adapun Pelabuhan Tunon Taka sendiri, selain digunakan untuk bongkar muat barang, peti kemas dan terminal penumpang domestik, juga diperuntukan sebagai pelabuhan lintas dengan Kota Tawau, Malaysia. Sering kali pelabuhan ini juga menjadi transit pekerja Indonesia yang hendak bekerja ke Malaysia atau yang pulang dari Malaysia.

Baca Juga:  LSP Universitas IPWIJA Laksanakan Sertifikasi Kompetensi Kerja bagi Mahasiswa

Namun yang terjadi saat ini, ungkap Deddy bukan persaingan tapi malah kerjasama yang menguntungkan Malaysia. Pasalnya, kapal-kapal yang membawa barang dari Indoesia ketika pulang juga memuat barang-barang dari Malaysia.

“Persolannya, kapal-kapal yang membawa barang kita ke Malaysia ketika pulang pun membawa barang Malaysia. Ini yang membuat Malaysia diuntungkan dengan hal ini. Mereka minta kapal-kapal kita menuat barang mereka dan tidak membiarkan pulang kosong,” jelasnya.

Padahal, menurut Deddy, pangsa pasar di Taiwan, Filipina Selatan, Korea dan negara lain sangat terbuka. Dan apabila kapal-kapal dari Indonesia dapat langsung ke negara tujuan tanpa harus transit di Malaysia, tentu Indonesia akan dapat mengusai perdagangan.

Terkait hal tersebut, Deddy menegaskan akan berupaya mendorong agar sistem yang berjalan saat ini dapat berubah.

“Ini yang sedang kita dorong agar sistem yang ada saat ini bisa berubah. Karena dengan demikian tentu akan semakin menambah volume perdagangan kita,” pungkasnya. (Red)

Baca Juga:  APTIKNAS Gelar Seminar Strategi Digitialisasi Sektor Pendidikan

Pewarta: Eddy Santry

Related Posts

No Content Available