NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Komisi V DPR RI menilai pembangunan bandara di Kediri merupakan proyek pembangunan inftrastruktur yang akan mengakibatkan pemborosan anggaran. Hal ini dikarenakan di wilayah tersebut tak ideal untuk dibangun sebuah bandara.
“Di Kediri yang ideal menggunakan moda umum kereta api sedangkan untuk privat bisa memanfaatkan jalan tol. Dan hal ini efektif dan efisien. Kalau jadi dibangun akan terjadi pemborosan anggaran keuangan negara untuk negara dan jika untuk privat akan mengakibatkan pemborosan keuangan privat,” jelas anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo saat dikonfirmasi, Selasa (26/3/2019).
Dikatakan politisi asal Partai Gerindra ini jika nantinya di wilayah tersebut jadi direalisasi pembangunan bandaranya, maka pihaknya melihat pembangunannya terkesan dipaksakan untuk kepentingan pengusaha bukan untuk kepentingan masyarakat.
“Investornya adalah Gudang Garam yang tentunya ada kepentingan mereka terhadap kebutuhan bandara. Mereka punya pesawat dan helicopter sendiri,” lanjutnya.
Tak hanya itu, Bambang Haryo juga membantah statemen wagub Jatim Emil Dardak yang menyebut bandara Kediri bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Mataraman.
“Kalau bandara itu tak bisa jadi tumpuan untuk mendongkrak perekonomian suatu daerah. Kecil sekali. Yang bisa menumbuhkan perekonomian adalah terminal pelabuhan laut yang aktifitas perdagangannya sangat padat,” tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak mengatakan Bandara Kediri akan menjadi penentu peningkatan pertumbuhan ekonomi di daerah Mataraman. Tidak hanya pariwisata, perdagangan dan investasi di kawasan selatan juga bergantung pada bandara itu. (Setya/nn)
Editor: Achmad S.