NUSANTARANEWS.CO – Sekalipun perlindungan terhadap anak dan penegakan hak-hak anak di seluruh dunia telah dideklrasikan tanggal 20 Nopember 1989 silam, namun catatan demi catatan kelam tentang praktik ‘perbudakan’ terhadap anak masih menjadi pemandangan yang lazim dijumpai hingga kini.
Anak-Anak Pekerja di Jalanan Indonesia
Dilansir dari DW.com sebagian anak-anak dikota-kota besar di Indonesia dipaksa bekerja sebagai anak jalanan. Data Kementerian Sosial menyebut terdapat sekitar 230.000 anak jalanan di Indonesia. 8000 di antaranya berada di Jakarta. Dari jumlah tersebut, tidak sampai setengahnya yang masuk dalam jaringan pengaman sosial.
Kongo dan Realitas Buruh Anak di Industri Kobalt
Berdasarkan Amnesty International (AI) melaporkan, industri kobalt di Kongo telah mempekerjakan anak-anak di bawah umur. Industri ini memasok perusahaan teknologi dan mobil perusahaan Cina yang dipasarkan secara global. Para anak-anak kecil ini harus menambang kobalts untuk memenuhi kebutuhan industri baterai dunia.
Anak-Anak di India Memperoleh Gaji Kecil
Cukup mengejutkan sedikitnya 12,6 juta anak-anak di India menjadi pekerja. Beragam pekerjaan dilakukan mulai dari berdagang asongan di jalanan, menjahit, memasak juga membersihkan restoran, memetik kapas di ladang atau membuat batu bata. Ironisnya mereka digaji dengan harga yang sangat rendah. Gaji mereka hanya sepertiga dari orang dewasa.
Para Pekerja Anak-Anak di Bangladesh Mengais Nafkah Serabutan
Sementara itu, di Bangladesh fenomena anak-anak menjadi buruh juga marak terjadi. Bedasarkan laporan dari UNICEF, sebanyak 5 juta anak di Bangladesh turut serta membantu orangtua mencari nafkah. Mereka tersebar diberbagai sektor mulai dari buruh bangunan sampai bekerja untuk pabrik.
Di Kamboja, Anak-Anak Tinggalkan Sekolah Demi Mencari Nafkah
Fenomena mengejutkan datang dari Kamboja, dimana setidaknya 40% anak di Komboja tidak sekolah dan memilih untuk bekerja mencari nafkah. Sebagian dari mereka juga mencari uang sendirian di jalan-jalan, kota Phnom Penh. Bahkan hanya sekitar 60% anak-anak saja yang mengenyam pendidikan.