NUSANTARANEWS.CO, New Delhi – Melansir Sputnik News, Selasa (21/3/2017) Perdana Menteri India, Narendra Modi selama dua tahun terakhir mengakui telah dua kali mengimpor sel (panel) surya dari Cina guna meningkatkan kebutuah energi baru terbarukan (EBT) tenaga surya di negerinya. Narendra Modi mengerti jika industri dalam negeri tidak memiliki kapasitas untuk produksinya.
“Kami bergantung pada impor dan China merupakan pemasok terbesar sel surya. Dalam beberapa kasus, harga jauh lebih rendah dari apa yang ditawarkan oleh produsen dalam negeri,” kata Menteri Perdagangan dan Industri India Nirmala Sitharaman.
Tercatat sejak April hingga Desember 2016 tahun lalu, India telah mengimpor sel surya senilai $ 1.615.000.000 dari China. Sebelumnya pada tahun 2014-2015, India hanya mengimpor dengan nilai $ 603.000.000.
Keputusan pemerintah India dalam melipatgandakan impor sel surya dari Cina ini mampu penyelamatkan industri tenaga surya di Negeri Tirai Bambu tersebut. Ini menysusl merosotnya harga di pasar internasional yang mengakibatkan industri tenaga surya di Cina terseok-seoknya dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Langkah India ini terbukti menjadi penyelamat bagi perusahaan-perusahaan Cina, seperti Trina Solar dan Hanwha Q Sel.
Sementara itu, Menteri Tenaga India Piyush Goyal menjelaskan pada tanggal 10 Maret 2017, kapasitas listrik tenaga surya yang terpasang di India mencapai 10.000 MW. Artinya selama tiga tahun terakhir mengalami peningkatan empat kali lipat.
“Dalam 15 bulan ke depan, kapasitas tenaga surya yang dipasang akan mencapai 20.000 MW. Dalam 3 tahun terakhir; sektor tenaga surya menjadi prioritas. Sekarang, sektor ini telah mencapai tingkat kematangan untuk kemandirian energi masa depan,” kata dia.
Sebagai informasi, sel surya adalah suatu perangkat yang mampu mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan mengikuti prinsip fotovoltaik, yaitu adanya energi foton pada panjang gelombang tertentu akan mengeksitasi sebagian elektron pada suatu material ke pita energi yang lebih luar.
Penulis: Romandhon