Budaya / SeniPuisi

Bisimillah Ruh, Buah Batin

Buah Tin. (Lukisan Alam Benda: Pixabay)
Buah Tin. (Lukisan Alam Benda: Pixabay)

Puisi Jose Rizal Manua

BISMILLAH RUH

Bismillah ruh
Yang menggerakkan detak jantung
Dan denyut nadi insani yang berdoa dan bekerja
Dalam berbagai cuaca dan suasana jiwa
Dari pagi
Dari siang
Dari petang
Dari malam
Hingga subuh dinihari
Bersama matahari bulan dan bintang
Bersama panas hujan badai dan semilir angin
Damaikanlah kiranya
Bismillah ruh
Dari antartika hingga antariksa
Dalam oksigen yang membentang di keluasan semesta
Masing-masing ingin merebut seluruh isi dunia
Dengan langgam nada
Dengan ragam tatacara
Yang masing-masing berbeda
Menjelajah, menjajah dan merambah
Segala yang ada di darat
Segala yang ada dilaut
Segala yang ada di udara
Segala yang ada di lapisan perut bumi
Mereka saling menyiasati
Dengan saling menipu dan berbohong
Dengan saling zalim-menzalimi
Bismillah ruh
Bermilyar manusia berlomba-lomba
Saling fitnah-memfitnah
Saling kerkah-mengerkah.
Disaksikan oleh bumi dan langit yang sembada
Disaksikan oleh mayapada di angkasa raya
Damaikanlah kiranya

BUAH TIN

Baca Juga:  Satupena di Tangan Midas

Maka Allah berfirman:
Demi buah Tin
Demi buah Zaitun
Demi bukit Sinai
Yang disebut juga semenanjung Sinai
Dan demi kota Mekkah
Yang damai-tentram;
Dua tempat di mana Allah
Telah memilih Nabi-nabi utusan-Nya
Telah memilih rasul-rasul terkemuka
Sesungguhnya Allah
Telah menciptakan manusia
Dalam wujud yang sebaik-baiknya;
Lahir maupun batin
Tubuh maupun nyawa
Dan pedoman pada akalnya
Kemudian Allah
Akan menjatuhkan manusia itu
Serendah-rendahnya
Kecuali yang beriman dan berakhlak mulia
Bagi mereka karunia yang tiada putus-putusnya
Jika demikian, apa alasan
Untuk mendustakan agama
Bukankah Allah Maha Adil
Dibanding hakim yang menjatuhkan hukuman

*Jose Rizal Manua, lahir di Padang, Sumatera Barat, 14 September 1954. Penyair dan dramawan yang sekaligus pendiri teater anak-anak, Teater Tanah Air (1988), yang meraih juara pertama pada Festival Teater Anak-anak Dunia ke-9 di Lingen, Jerman, tanggal 14-22 Juli 2006. Tahun 1975 mendirikan Teater Adinda bersama Yos Marutha Effendi dan tahun 1986 mendirikan Bengkel Deklamasi Jakarta. Selain itu ia juga adalah seorang pemeran dan pengisi suara dalam beberapa film seperti Oeroeg (1993), Kala (2007), Fiksi (2008), Asmara Dua Diana (2009), dan Meraih Mimpi (2009). Penghargaan lain yang pernah diraih yaitu bersama Teater Tanah Air (TTA) meraih The Best Performance dan meraih medali emas di The Asia Pacific Festival of Children Theatre 2004, yang diadakan di Toyama, Jepang.

Baca Juga:  Juara FTP Jakarta Selatan 2024

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 3,245