NUSANTARANEWS.CO, Bandung – Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan dan rektor ITB Prof Kadarsah Suryadi menandatangani Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara ITB dan Badan Intelijen Negara (BIN).
Wujud perjanjian tersebut berupa komitmen yang kuat antara BIN dan ITB untuk membangun kolaborasi dan kerjasama dalam pengembangan inovasi teknologi untuk kepentingan intelijen.
Terdapat Nota Kesepahaman dan sekaligus tiga dokumen Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Dokumen Nota Kesepahaman antara BIN dan ITB memuat komitmen kerja sama dalam bidang pengembangan sumber daya manusia, riset inovasi, dan manajemen di bidang teknologi intelijen.
Detailnya, rektor ITB Kadarsah Suryadi mengatakan bahwa setelah penandatangan Nota Kesepahaman tersebut, dilakukan pula penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk pengembangan produk dan riset inovasi dalam bidang teknologi intelijen.
“PKS yang ditanda tangani pada saat yang bersamaan dengan Nota Kesepahaman tersebut menunjukkan keseriusan kedua belah pihak dalam membangun sistem penunjang intelijen di Indonesia, khususnya dengan memanfaatkan produk teknologi intelijen yang mutakhir dan inovatif,” katanya di Gedung Aula Timur Kampus Ganesha ITB, Bandung, Rabu (31/1/2018).
Ia menambahkan, sebanyak 26 topik riset inovasi di ITB akan dikembangkan menjadi produk-produk yang mampu mendukung teknologi intelijen BIN, termasuk di antaranya teknologi telekomunikasi, sensor biologi, dan advanced material technology.
Sementara itu, dokumen kedua PKS tersebut memuat kolaborasi yang fokus pada kerjasama pengembangan 18 produk dan riset inovasi dalam bidang teknologi intelijen siber, seperti threat detection dan cyber forensic.
Selain kerjasama pengembangan produk, turut ditandatangani pula perjanjian kerjasama dalam pengembangan sumber daya manusia. Dalam PKS bidang pengembangan sumber daya manusia tersebut, terdapat delapan jenis pelatihan dalam bidang pengembangan sumber daya manusia yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapan sumber daya di BIN dalam berbagai aspek, termasuk diantaranya teknologi siber, organisasi, dan big data analysis.
Acara semakin menarik dengan adanya demonstrasi inovasi teknologi berupa drone (UAV) dan big data analysis. Tim peneliti ITB berhasil mengembangkan teknologi drone radar yang mampu mendeteksi aktivitas penyadapan pada suatu lokasi tertentu secara akurat.
Sementara itu, Kazee intelligent sebagai produk dari big data analisys yang dikembangkan oleh ITB mampu memprediksi adanya potensi ancaman yang dimungkinkan muncul akibat dinamika sosial, budaya, ekonomi, politik dan lain-lain, termasuk potensi ancaman ke depan beserta aktornya dengan maraknya peredaran berita bohong (hoax).
Agenda diakhiri dengan kegiatan makan siang bersama dan ramah tamah. Para hadirin juga ikut menikmati sederet pameran inovasi yang ditampilkan di sisi Selatan Gedung Aula Timur Kampus ITB. Jajaran Pimpinan ITB, Ketua Senat Akademik dan anggota, Ketua Forum Guru Besar (FGB) dan sejumlah guru besar, serta tak ketinggalan Prof. Dr. Kuntoro Mangkusubroto, anggota Majelis Wali Amanat (MWA), berinteraksi dan berdiskusi bersama dengan Kepala BIN beserta pejabat-pejabat utama BIN yang hadir. Acara semakin meriah dengan diiringi penampilan musik dan lagu dari Brass Band STIN yang memukau. (red)
Editor: Eriec Dieda