Puisi Norrahman Alif
Berkali-kali Rindu Menelponmu
kata-kata sering patah hati
setiap makna-makna liris
tak bergema rindu dalam puisi
karena rindu dan hatiku
adalah makna yang tak pernah
mengucap cerai kepada kata
namun alangkah tololnya diriku
ketika hidup di tusuk-tusuk sepi
dengan hati menatap rindu karatan
membuat harapan-harapan kuno bunuh diri
setiap kali hati menelan kecewa hidup-hidup
ketika kenangan rebah di dada kesendirianku
lalu berceloteh dalam masalalu yang jauh
tentang rindu menelponmu berkali-kali
dalam hatiku namun hatimu tak pernah
mengangkatnya dengan senang hati
namun tetap hatiku adalah sirene
yang menjerit-jerit rindu walau harapan tumpas
sebagai tanda duka derita masa depan hatiku
dan masa kini adalah muskil
resah di atas ranjang cukup melahirkan kesedihan
di saat kubanyangkan tubuhku tumbuh di tubuhmu
sebagai senjata cinta penghancur rindu
cabean, 2017
Norrahman Alif. Lahir di Banuaju Barat Sumenep. Kini berdomisili di dusun Cabean, Yogyakarta. Belajar menulis puisi, dan beberapa karyanya bisa di nikmati: Wasiat Darah, Sasoma, Ketika Burung burung Telah Pergi, Majalah Buletin Jejak, NusantaraNews, Minggu Pagi, Radar Surabaya, Merapi, Media Indonesia dll.’
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: redaksi@nusantaranews.co atau selendang14@gmail.com