Berkali-kali Rindu Menelponmu

Paris telephone exchange c.1892 (Ilustrasi). Foto: Dok. Getty Images

Paris telephone exchange c.1892 (Ilustrasi). Foto: Dok. Getty Images

Puisi Norrahman Alif
Berkali-kali Rindu Menelponmu

kata-kata sering patah hati
setiap makna-makna liris
tak bergema rindu dalam puisi

karena rindu dan hatiku
adalah makna yang tak pernah
mengucap cerai kepada kata

namun alangkah tololnya diriku
ketika hidup di tusuk-tusuk sepi
dengan hati menatap rindu karatan

membuat harapan-harapan kuno bunuh diri
setiap kali hati menelan kecewa hidup-hidup
ketika kenangan rebah di dada kesendirianku

lalu berceloteh dalam masalalu yang jauh
tentang rindu menelponmu berkali-kali
dalam hatiku namun hatimu tak pernah
mengangkatnya dengan senang hati

namun tetap hatiku adalah sirene
yang menjerit-jerit rindu walau harapan tumpas
sebagai tanda duka derita masa depan hatiku

dan masa kini adalah muskil
resah di atas ranjang cukup melahirkan kesedihan
di saat kubanyangkan tubuhku tumbuh di tubuhmu
sebagai senjata cinta penghancur rindu

cabean, 2017

Norrahman Alif. Lahir di Banuaju Barat Sumenep. Kini berdomisili di dusun Cabean, Yogyakarta. Belajar menulis puisi, dan beberapa karyanya bisa di nikmati: Wasiat Darah, Sasoma, Ketika Burung burung Telah Pergi, Majalah Buletin Jejak, NusantaraNews, Minggu Pagi, Radar Surabaya, Merapi, Media Indonesia dll.’

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: redaksi@nusantaranews.co atau selendang14@gmail.com

Exit mobile version