Baksos ATS Ansor-Warih Swarna Buat Masyarakat Kagum

Baksos ATS Ansor-Warih Swarna Buat Masyarakat Kagum. Foto Erli Badra

Baksos ATS Ansor-Warih Swarna Buat Masyarakat Kagum. Foto Erli Badra

NusantaraNews.co, Banyumas – Grumbul Ciwera merupakan satu wilayah di Desa Kedung Urang, Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Daerah itu cukup jauh untuk menjangkau pelayanan kesehatan. Saat Ansor setempat bekerjasama dengan Paguron Warih Swarna menggelar bakti sosial (baksos) penyembuhan alternatif Aji Tapak Sesontengan (ATS), warga gembira atas harakah (gerakah) tersebut.

236 masyarakat terbantu dalam kegiatan sosial tanpa biaya tersebut, dan banyak mendapat kesembuhan di tempat sehingga menimbulkan kekaguman. Bahkan, ujar Ustadz Syaifullah, di Banyumas, Rabu (11/10) ada seorang warga yang datang ke tempat baksos dengan dipapah dan pulangnya sudah berjalan sendiri, bahkan sesekali berlari saking senangnya.

“Saya sendiri menderita sakit lambung. Ulu hati sesak dan panggkal tenggorokan seperti tersumbat. Alhamdulillah merasakan kesembuhan di tempat,” ujar Syaifullah, kader Ansor yang mengajar ngaji anak-anak di Grumbul Ciwera itu.

Kendati digelar di Gumelar, namun imbuh dia, banyak warga dari luar kecamatan ikut hadir menyembuhkan penyakitnya, antara lain dari Desa Tipar Kidul, Kecamatan Aji Barang.

Sekretaris MWC NU Gumelar, Riswo Mulyadi menambahkan, kegiatan tersebut membuktikan jika kader-kader Ansor, Banser, Fatayat NU yang memiliki keterampilan husada ATS mampu berbagi kasih, menebar welas asih tanpa sekat dan membaur bersama seluruh lapisan masyarakat.

“Ada tidak masyarakat yang menilai kegiatan seperti itu tidak bermanfaat? Jawabannya pasti tidak karena kader-kader NU dengan ATS mampu menangani penyakit asam urat, hipertensi, diabetes, vertigo, badan pegal, lemah jantung, sakit pinggang, keluhan ginjal hanya dengan sentuhan lembut dan cepat tanpa menyakiti,” papar mantan Kasatkoryon Banser Gumelar itu.

Dibanding disiplin ilmu kesehatan lain, metode ATS sangat gampang, biaya sangat terjangkau, senilai Rp 1 juta, jika dibandingkan dengan alat kesehatan yang bisa mencapai Rp35 juta dan hanya untuk menyembuhkan pegal linu serta tidak bisa dibawa kemana-mana.

ATS juga tanpa pelatihan berikutnya, tanpa modul, tanpa modus, tanpa perlatihan berjam-jam, tidak menjurus agama tertentu, bisa dikuasai anak kecil dan tanpa beragam keribetan.

“Penerapannya juga tidak butuh ruang khusus dan bisa membantu siapa pun dan di manapun. Bahkan di tepi jalan sekalipun bisa membantu orang sakit. ATS hanya perlu aktivasi, digunakan dengan ikhlas dan tulus semoga bisa menjadi ladang ibadah bagi kita,” kata penulis antologi puisi tunggal Gigir Bukit Sinawing itu.

Terpisah, Sunarto, kader Ansor Sukadamai, Tanjung Lago, Banyuasin, Sumatera Selatan menyatakan pihaknya akan menggelar pelatihan ATS pada Selasa, 17 Oktober 2017, pukul 08.00-09.00 WIB. Kegiatan selanjutnya ialah baksos ATS dan sedekah oksigen atau donasi untuk pembelian pohon hingga Kamis, 19 Oktober 2017. Kader dan masyarakat Banyuasin pada khususnya dan Sumatera Selatan pada umumnya yang berminat aktivasi dan menyembuhkan penyakitnya bisa menghubungi nomor 081273694632.

“Kalau baksosnya tidak dipungut biaya. Tapi masyarakat yang mempunyai rejeki lebih bisa donasi seridhonya, namun yang tidak punya jangan memaksakan diri. Hasil donasi nantinya akan kami belikan satu jenis pohon produktif untuk ditanam di kampung ini. Intinya ini pemberdayaan, dari masyarakat untuk masyarakat. Ini yang membuat Kepala Desa Sukadamai, Ahmad Lamiran merespon baik karena pohon mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan dan generasi mendatang,” ujar Sunarto. (Erli Badra)

Editor: Ach. Sulaiman

Exit mobile version