AS Akan Mengirim 1500 Tentara Tambahan Ke Timur Tengah

Presiden Trump Akan Mengirim 1500 Tentara Tambahan
Presiden Trump Akan Mengirim 1500 Tentara Tambahan ke Timur Tengah/Foto: DW

NUSANTARANEWS,CO – AS akan mengirim sekitar 1.500 tentara tambahan ke Timur Tengah untuk menangkal pengaruh Iran di kawasan regional. Penempatan pasukan baru AS tersebut, adalah dalam rangka memberikan perlindungan kepada pasukan yang sudah ada di sana – di tengah meningkatnya ketegangan dan ancaman Iran.

Pada hari Kamis (23/5), Presiden Trump menyetujui proposal pasukan tambahan setelah mengadakan pertemuan dengan Sekretaris Pertahanan Patrick Shanahan dan Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Joseph Dunford di Gedung Putih.

Pasukan baru yang akan dikirim adalah batalion anti-rudal Patriot, sebagai pasukan pertahanan diri dari ancaman serangan rudal Iran.

Selain batalion anti-rudal Patriot, Pentagon juga mengirimkan intelijen tambahan, satuan pesawat pengintai, dan skuadron jet tempur “untuk melakukan pertahanan berlapis.

Awal pekan ini, para perencana di Pentagon telah menjelaskan mengenai rencana bagaimana bisa mengirim hingga 10.000 personil militer bantuan ke wilayah tersebut. Sementara sekretaris Pertahanan Patrick Shanahan mengatakan bahwa para perencana belum menentukan besaran jumlahnya.

Baca: Risiko Perang AS-Iran Semakin Tinggi

AS mulai memperkuat kehadirannya di wilayah Teluk Persia bulan ini sebagai tanggapan atas apa yang disebut sebagai ancaman dari Iran.

Terkait dengan itu, Shanahan mengatakan kepada Kongres bahwa Komando Sentral AS (CENTCOM) telah meminta pasukan dan peralatan tempur tambahan – untuk meningkatkan perlindungan pasukan AS dari ancaman yang ditimbulkan oleh Iran.

Ketegangan dengan Iran semakin meningkat sejak awal bulan ini ketika Presiden Trump mengerahkan Group Serang USS Abraham Lincoln dan satuan pembom strategis B-52 ke Timur Tengah.

Dalam minggu-minggu mendatang, para pejabat pertahanan dan keamanan nasional AS telah menyatakan bahwa ancaman apa pun yang berasal dari Iran akan ditanggapi dengan kekuatan militer.

Sekretaris Negara Mike Pompeo, dalam sebuah wawancara mempertegas pernyataan itu, dengan mengatakan bahwa AS akan menanggapi Iran secara agresif” jika kepentingan Amerika diserang oleh Iran atau pasukan proksi Iran. (Banyu)

Baca Juga: Rencana Besar AS Di Balik Skenario Invasi Militer Ke Iran

Exit mobile version