NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menguatnya nama Anies Rasyid Baswedan dalam bursa pencalonan presiden 2019, membuat sebagian orang menyarankan agar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu untuk tidak tergiur. Sebaliknya Anies diminta untuk tetap menjadi gubernur DKI Jakarta hingga 2022.
Meskipun wajar, sebab demokrasi memberikan ruang untuk bebas berpendapat, namun Presiden Gerakan Pribumi Indonesia (Geprindo) Bastian P. Simanjuntak menilai dorongan untuk maju sebagai calon presiden dinilainya tidak konstruktif. Sebaliknya, lanjut dia, justru destruktif terhadap reputasi Anies yang saat ini sudah sangat baik dimata masyarakat.
“Anies berani tegas menutup Alexis, Anies berani menghentikan reklamasi, Anies berpihak kepada rakyat yang ekonominya masih lemah. Citra itu bisa rusak seketika jika dorongan Anies presiden terus didengung-dengungkan,” kata Bastian dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/7/2018).
Baca Juga:
Aktifis Pro TGB Deklarasi Dukungan TGB Jadi Capres 2019
Kivlan Zen: Gatot Capres Yang Fresh dan Siap Segalanya
Menurut dia, aksi manuver sekelompok orang tentang pencalonan Anies sebagai capres (calon presiden) bisa menimbulkan persepsi masyarakat umum bahwa Anies ambisius dan tergesa-gesa ingin meraih kekuasaan tertinggi di republik ini. “Padahal saya yakin Anies bukan tipikal orang seperti itu,” ungkapnya.
“Anies orang baik dan idealis, janganlah kita justru menggoda-goda Anies dengan hal-hal yang sifatnya sangat pragmatis.”
Disamping itu, dorongan agar Anies maju di bursa pencapresan 2019, menurutnya juga tidak memiliki dasar kuat. Pertama Anies bukan ketua umum Partai. Kedua popularitas dan elektabilitas Anies jauh di bawah Prabowo dan Jokowi. Ketiga Anies baru saja mendapatkan mandat menjadi gubernur DKI Jakarta sampai tahun 2022.
“Jadi saya menduga ini hanya iseng-iseng dari elit di atas sana dan gagasan itu bukan berasal dari Anies sendiri, yang tujuannya untuk menaikan nilai tawar elit tertentu terhadap Prabowo maupun Jokowi,” terangnya.
Editor: Gendon W