NUSANTARANEWS.CO, Pekanbaru – Danrem 031 Wirabima Brigjen Abdul Karim, menyampaikan permintaan maafnya kepada institusi kepolisian dan masyarakat, terkait ulah oknum prajuritnya Serda WS yang berperilaku arogan terhadap anggota Polantas Polresta Pekanbaru.
Abdul menceritakan, aksi pemukulan terhadap anggota Polantas Polresta Pekanbaru, Bripda Yoga Vernando yang diawali adanya serempetan dan saling lirik antara keduanya di jalan. Kemudian Serda WS menghentikan Polantas itu yang berujung dengan peristiwa tersebut.
“Diawali akibat serempetan dan lirikan, kemudian langsung turun, marah dan pukul kepala anggota Polantas. Kami semua memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada jajaran Polri, khususnya Polda Riau, anggota kami ada kesalahan melakukan pelanggaran,” ujar Abdul Karim dalam keterangan tertulis yang diperoleh di Jakarta, Jumat (11/8/2017).
Selain itu, Abdul Karim yanh berpangkat Jenderal bintang satu ini juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas perlakuan prajuritnya yang dinilai Abdul Karim dilakukan tidak pada tempatnya. “Mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, yang menonton videonya,” ucapnya.
Abdul berjanji akan menindak tegas WS, dan dia memastikan tidak mentolelir perbuatan prajuritnya tersebut, yang jelas-jelas sudah melakukan pelanggaran. “Pemeriksaan sudah dilakukan dan sudah kita tahan serta dimasukkan ke sel Denpom Pekanbaru,” jelas dia.
Bahkan beberapa jam setelah kejadian pada Kamis (10/8/2017) sore lalu, pihaknya langsung mengambil tindakan, yakni mengamankan WS dan menjebloskannya ke dalam sel isolasi. “Selain itu kita juga sudah silaturahmi dengan Polresta dan jajaran, mereka berdua sudah dipertemukan dan saling bermaafan,” tandasnya.
Perilaku Serda WS itu mendadak jadi perbincangan, setelah videonya viral di media sosial. WS mengamuk di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, depan Ramayana. Sasaran kemarahan oknum prajurit ini adalah anggota Polantas Polresta Pekanbaru.
Pewarta: Richard Andika
Editor: Ach. Sulaiman