Berita UtamaInspirasiKreativitasTerbaru

Peneliti Indonesia Menemukan Material Baru Baterai Lithium Kapasitas Tinggi

Peneliti Indonesia Menemukan Material Baru Baterai Lithium Kapasitas Tinggi
Peneliti Indonesia menemukan material baru Bbaterai lithium kapasitas tinggi.

NUSANTARANEWS.CO – Martin Halim, mahasiswa doktor asal Bekasi-Indonesia berhasil menemukan material baru berkelas keramik sebagai bahan anoda baterai lithium ion. Material ini memiliki kapasitas hampir 3 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan grafit, material anoda yang digunakan untuk baterai lithium ion di pasaran. Ini berarti dengan kapasitas yang sama, baterai berbasis SiOC ini bisa jauh lebih ringan dari baterai lithium ion saat ini. Dan hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal bergengsi, Journal of Materials Chemistry A (impact factor 8.262) dengan judul “Phenyl-rich silicone oil as a precursor for SiOC anode materials for long-cycle and high-rate lithium ion batteries”.

Dibawah bimbingan Prof. Joong Kee Lee, Martin berhasil menemukan prekursor baru untuk membuat anoda SiOC dari bahan minyak silikon menggunakan metode pirolisis sederhana. Yakni di mana minyak silikon dipanaskan dalam tabung gelas dengan suhu bervariasi antara 700 -1000 deg C dan dialiri gas argon. Proses ini mengubah cairan menjadi produk akhir berupa padatan berwarna hitam pekat. Padatan ini yang kemudian dihancurkan untuk dibuat campuran bersama binder dan conducting agent dan dicetak pada lembaran tembaga sebagai material anoda.

Baca Juga:  Keingingan Zelensky Meperoleh Rudal Patriot Sebagai Pengubah Permainan Berikutnya?

Minyak silikon adalah bahan yang banyak digunakan untuk pelumas mesin karena sifatnya yang stabil dan titik didihnya yang tinggi. Meski di pasaran namanya sama-sama minyak silikon, ternyata mereka punya rumus kimia yang berbeda-beda. Kami menemukan bahwa tidak semua minyak silikon dapat dikonversi menjadi padatan hitam. Paling tidak, kami mengujinya dari 3 sampel yaitu minyak silikon dari perusahaan di Indonesia, Korea dan Jerman. Hanya minyak silikon dari Jerman yang mengandung gugus penil yang dapat dipirolisis untuk menghasilkan padatan hitam. Sedangkan yang lainnya tidak menghasilkan apapun.

Ketika material SiOC diuji sifat elektrokimianya dalam bentuk koin setengah sel (half-cell),  anoda SiOC dapat memberikan kapasitas 1050 mAh/g pada kerapatan arus listrik 50 mA/g. Uniknya, sel baterai dengan material ini tetap stabil ketika diberikan kerapatan arus yang lebih tinggi. Kami telah membandingkan dengan material SiOC lainnya dari prekursor berbeda yang ada di literatur. Hasilnya mencengangkan, material kami jauh lebih baik bahkan pada kerapatan arus listrik yang tinggi.

Baca Juga:  Bupati Nunukan dan BP2MI Tandatangani MoU Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

Alasan utama dari performa elektrokimia yang baik berasal dari adanya karbon bebas yang terbentuk ketika proses pirolisis. Karbon bebas ini diduga berasal dari banyaknya gugus penil dari minyak silikon. Adanya gugus penil dalam material dibuktikan dengan analisis spektroskopi FTIR. Akibatnya, penetrasi lithium ketika keluar-masuk material bisa lebih cepat. Ini terlihat dari nilai difusivitas lithium ion yang tinggi, yaitu 5.1 × 10-6 cm2 s-1.
Alasan lainnya adalah karena mekanisme rekasi lithium dalam material SiOC tidak terjadi secara alloy-dealloy, seperti halnya material anoda berbasis silikon lainnya. Dalam proses alloy-dealloy, terjadi reaksi tak-balik (irreversible reaction) antara silikon dengan lithium sehingga mengkonsumsi lithium dan terbentuknya solid-electrolyte interphase (SEI). Ditambah lagi adanya retakan material akibat perubahan volume ketika reaksi lithium. Hal ini tidak terjadi pada material SiOC karena struktur material SiOC tidak terdapat ikatan silikon dengan silikon. Ini dibuktikan dengan analisis XRD pada sel yang telah di charge-discharge pada tegangan yang berbeda.

Baca Juga:  Safari Ramadhan, Pj Bupati Pamekasan Buka Bersama 10 Anak Yatim di Kecamatan Pademawu dan Galis

Sebagai proteksi, penemuan material ini telah didaftarkan pada paten Korea. Kini, Martin dan koleganya sedang melanjutkan penelitian material ini untuk aplikasi penyimpanan energi (energy storage) lainnya, seperti kapasitor lithium ion. Karena prosesnya yang mudah dan murah, material SiOC dengan prekursor minyak silikon ini sangat memungkinkan untuk difabrikasi secara masal oleh industri. Sehingga, baterai yang memiliki kapasitas tinggi bukan mustahil dapat direalisasikan segera.(*)

Sumber: Chairul Hudaya’s Blog

Related Posts

1 of 46