NUSANTARANEWS.CO – Defender klub Stoke City (salah satu klub Premier League), Geoff Cameron mendukung kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang melarang pengungsi muslim masuk ke AS.
Seperti diketahui, warga non-Amerika khususnya dari Irak, Iran, Libya, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman telah dilarang memasuki negara itu sejak pekan lalu setelah Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif untuk memberlakukan kampanyenya untuk pemeriksaan kepada warga asing.
Kebijakan Trump ini telah banyak menuai kecaman. Termasuk dari kapten tim nasional Amerika, Michael Bradley. Ia menggambarkan bahwa kebijakan tersebut sebagai contoh terbaru dari seseorang yang tidak bisa berhubungan dengan negara lain serta tidak tahu cara yang tepat bagaimana bergerak maju.
Lain Bradley, lain pula Cameron. “Jeda sementara imigran dari beberapa negara diperlukan untuk meminimalisasi ancaman terorisme. Saya percaya itu penting untuk mendukung Presiden kita apakah dia calon Presiden anda atau tidak,” kata Cameron kepada Sports Illustrated.
Menurut Cameron, kebijakan sementara Trump ini perlu guna mengevaluasi dan memperbaiki prosedur pemeriksaan imigran. “Ini masuk akal. Amerika Serikat adalah salah satu negara yang paling murah hati dan penuh kasih. Kemampuan kita untuk merawat dan mendukung negara dan pengungsi dibutuhkan untuk memastikan keamanan diri kita. Jika kita tidak merasa aman, bagaimana kita dapat melindungi orang lain?,” ujar Cameron.
Sementara itu, rekan Bradley di tim nasional AS seperti Alejandro Bedoya, Darlington Nagbe dan Sacha Kljestan mengikuti pendapat Bradley. Sebab, tim nasional AS merupakan lambang dari keanekaragaman di Amerika Serikat. Begitu pula pelatih kepala timnas AS Bruce Arena, ia juga mengaku bahwa larangan tersebut telah menjadi masalah di antara para pemain timnas karena beberapa di antara para pemain berasal dari keluarga imigran. (Sego)
