MancanegaraPeristiwa

Dua Fosil Mamalia Terbang Purba Ditemukan di Cina

NUSANTARANEWS.CO – Dua Fosil Mamalia Terbang Purba Ditemukan di Cina. Diberitakan Reuters, dua fosil binatang purba ditemukan jauh di pedalaman hutan Cina. Tepatnya di daerah Provinsi Liaoning. 65 kilo meter di pedalaman  Provinsi Hebei. Dari bentuk fosil tersebut diketahui ia merupakan hewan purba. Menyerupai tupai terbang. Berbulu yang dapat hidup atau terbang ke udara.

Para ilmuan pada 9 Agustus lalu mengumumkan, kedua fosil tersebut ditemukan dalam keadaan baik, masih utuh dan terpelihara. Sehingga identifikasi awal dari mahluk tersebut mudah untuk dilakukan. Adanya membran kulit seperti sayap diperkirakan untuk terbang dari pohon ke pohon lain.

Dua spesies masuk dalam golongan maiopatagium furculiferum dan diplomylos vilevolodon. Keduanya termasuk dalam golongan mamalia purba yang kini telah punah. Sebagaimana diketahui, saat ini kita mengenal kelelawar sebagai salah satu mamalia yang memiliki kemampuan untuk terbang.

Fosil ini diperkirakan sebagai hewan purba pertama sebagai mamalia terbang. Namun tak sesempurna gaya terbang kelelawar yang mampu menyamai burung. Dinosaurus terbang dalam fosil ini diperkirakan hanya dapat meluncur dengan jarak pendek.

Baca Juga:  Gambarnya Banyak Dirusak di Jember, Gus Fawait: Saya Minta Maaf Kalau Jelek Gambarnya

Diperkirakan fosil tersebut berusia 210 juta tahun. Selain kemampuan meluncur, kuku tajam yang panjang diperkiakan digunakan untuk meloncat dan memanjat.

Penelitian yang dipimpin oleh Zhe-Xi Luo dari Universitas Chicago memberikan keterangan tentang bentuk dari kedua fosil tersebut yaitu maiopatagium memiliki panjang sekitar 23 cm. Mirip dengan tupai terbang. Memiliki gigi seperti kelelawar yang menunjukkan bahwa mereka hidup memakan bagian tumbuhan yang lunak.

Sedangkan vilevolodon sedikit lebih kecil dari maiopatagium. Memiliki gigi yang serupa juga dengan tupai dan lebih ideal untuk gigi pemakan bijian. Sementara untuk tulang dan kaki kedua jenis ini diperkirakan bertengger. Mereka menggunakan keempat tungkai untuk menggantung pada dahan pohon layaknya kelelawar.

Penulis: Riskiana
Editor: Romandhon

Related Posts

No Content Available