Api Menyala
dimana-mana
pepohonan hangus
luluh lantah
akar-akar dicabut paksa
hilang semua nyawa
berhektar-hektar lahan dibakar
siapa pelakunya?
mana mandornya?
tanyaku dalam hati
orang-orang teriak
pekikannya sampai tak didengar
atau malah sengaja dibungkam
dimana mandornya?
siapa pelakunya?
Api masih menyala
Hingga sisakan duka dan nestapa
darmakradenan, September 2019
Ziarah Hutan
(Tragedi Kebakaran Hutan)
suatu hari, pohon-pohon akan bernyanyi
tentang duka-lara
yang beranak pinak
menjadi puisi yang sulit diterjemahkan alam
seperti sepasang kekasih
yang saling kehilangan jiwa
lalu, tertelan masa
ziarah hutan raya
benturkan ingatan
kepada anak-cucu
bahwa esok : “mereka tak lagi bersenda gurau…”
darmakradenan, September 2019
Suatu Saat Nanti
kau akan menanggung akibatnya
ketika berkali-kali kau nyalakan hutan
secara tiba-tiba
kau patahkan mereka
dengan semena-mena
ratusan nyawa pilu
ribuan nyawa membisu
suatu saat nanti,
nyawa-nyawa minta ganti rugi
darmakradenan, September 2019
Kutulis Surat untuk Sahabatku di Timika
kepada Anisa Tuhuteru
masih ingatkan surat lamaku?
ketika pertemuan kita hanya sebatas kertas dan tinta
kau dan aku saling berkabar
dalam lembaran kertas yang berserakan
di kamar belajar
kapan balik ke Jawa?
semoga keluarga di sana bahagia
dan sehat-sehat saja
malam ini,
rinduku benar-benar meluap
dan akhirnya
akupun berkirim surat
kepadamu
semoga kita segera ketemu
salam rindu,
dari diriku
darmakradenan, September 2019
Masa Kanak-Kanak dan Permainan Tradisional
kita bermain petak umpet
kita bermain jitungan
kita bermain sepak tekong
hari ini sirna
ditelan masa
anak-anak bernyanyi
anak-anak tertawa
memainkan kuda kepang
dari janur kuning
masa kanak-kanak
yang terus terkenang
darmakradenan, September 2019
Penulis: Yanwi Mudrikah, lahir di Banyumas, 12 Agustus. Karya-karyanya dimuat di berbagai media lokal dan nasional, baik media online maupun media cetak. Pendiri Komunitas Sastra Gubug Kecil Indonesia. Email : yanwimudrikah@gmail.com