NUSANTARANEWS.CO – Ketua Pusat Studi Islam dan Kenegaraan-Indonesia (PSIK-Indonesia), Yudi Latif, menilai bahwa pahlawan adalah bapak dari semua golongan, tidak hanya untuk golongan tertentu saja.
Ia pun mencontohkan apa yang ada di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta. Disana, lanjut Yudi, tidak ada bendera apapun, baik itu bendera partai politik (parpol), organisasi masyarakat (orma) ataupun bendera yang lainnya.
“Pahlawan harus kita pahami dulu definisinya seperti apa, di TMP Kalibata itu tidak ada kan bendera warna apapun, entah itu hijau, merah kuning ataupun biru,” ungkapnya dalam diskusi di Ruang Wartawan di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis (24/11).
Untuk itulah, Yudi menyebutkan bahwa pahlawan itu tidak dimiliki oleh kelompok tertentu, karena pahlawan adalah milih semua golongan.
“Artinya apa? Pahlawan itu adalah father of nation, bapak dari semua golongan, bukan hanya untuk sekelompok orang saja,” ujarnya.
Menurut Yudi, Indonesia sekarang ini mengalami krisis sosok negarawan. Padahal, Yudi mengatakan, sikap kenegarawanan merupakan cikal bakal dari pahlawan itu sendiri.
“Negarwan itu bisa kita jadikan sebagai pahlawan, karena negarawan selalu bertanya dan berpikir apa yang bisa diberikan kepada negara,” ujarnya.
Yudi menjelaskan, generasi muda bisa mengambil contoh dari para pendahulu bangsa terkait sikap kenegarawanan. Misalnya saja sikap kesederhanaan yang telah ditunjukkan oleh M. Natsir, M. Hatta, Tan Malaka, bahkan oleh Presiden RI 1, Soekarno.
“Bahkan Soekarno meskipun terlihat parlente, tapi setelah lengser, rumah pun bahkan tak punya. Begitupun para founding father kita yang lain, itulah sikap kenegarawanan yang bisa jadi sosok pahlawan,” katanya menambahkan. (Deni)