Yang Harumnya Nyemerbak, Puisi Toni Kahar
Sajak untuk Gus Ghofur
Yang harumnya nyemerbak
Serupa kasturi dibawa angin dari arah barat
Aku menghirupnya sembari bertanya-tanya
Kapan aku bisa ada di dekatnya
Dan mencium tangannya
Kasturi adalah kalimat-kalimatnya,
menyelinap di antara lubang-lubang kecil kepalaku
Harumnya disedekahkan pada santri-santri yang berkutat
Dengan kitab kuning.
Nasehat-nasehat kecil tentang kisah para Nabi
Para Sahabat yang berjuang menyebarkan Islam
Dikisahkan dari serat-serat tangan ulama aswaja
Hari ini aku ingin berkata
Kau adalah penerus walisanga tanah jawa
Yang selalu menyerbakkan harum-haruman yang mendamaikan
Yang harumnya nyemerbak
Serupa kasturi, dibawa angin dari tanah suci.
Aku menghirupnya sembari berpikir
Dendang syair ini tak cukup menggambarkanmu
Mungkin kau adalah bumi kepada matahari
Sekaligus matahari kepada bumi
Kasturi-kasturi itu kian mengharum.
Dihari ini, di mana dulu engkau dilahirkan oleh seorang Ibu.
Harum itu mengembara di langit Sarang
Berputar-putar, membangunkan yang tidur
Menyadarkan yang pingsan
Mengingatkan pada yang sudah ingat
Kepada kabar gembira yang dibawa oleh Ulama Nusantara
Hari ini Aku ingin berkata
Semoga segala umurmu terus beramal pada tunas bangsa
Pondok Sarang, 16 Maret 2019
Toni Kahar, kelahiran Sumenep, Saat ini nyantri di PP. Al-Anwar 3 Sarang Rembang, Hobi menulis Puisi dan Cerpen. Puisinya beberapa kali ikut serta dalam Antologi bersama. Cerpennya pernah dimuat di Media Online, mendapat nominasi Lomba Cipta Cerpen PM4 Pesantren Menulis al-Najah Purwokerto 2018. Buku kumpulan cerpennya akan terbit berjudul Ketapel dan Burung-Burung Di Pohon Asam (FAM 2019), bergiat di tiga Komunitas Sastra, ATAP, SAKA, dan Biru Laut.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: redaksi@nusantaranews.co atau selendang14@gmail.com