WN Tiongkok Digrebek di PIK, DPR: Alarm Bahaya Kejahatan Lintas Negara

Ketua DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad/Foto: beritaenam.com

Ketua DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad/Foto: beritaenam

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, penggerebekan kasus penipuan internasional dunia maya  (international cyber fraud) puluhan Warga Negara (WN) Tiongkok dan Taiwan di Komplek Manyar Permai, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, adalah alarm bahaya kejahatan lintas negara yang semakin mengkhawatirkan.

“Untuk kesekian kalinya dalam waktu dua tahun belakangan ini kawasan Pantai Indah Kapuk dijadikan home base kejahatan kelas kakap yang melibatkan warga negara asing,” ungkapnya kepada wartawan, Jakarta, Selasa (14/3/2017).

Menurut Dasco, pada bulan Mei 2015 lalu, kepolisian menggerebek 30 WN Tiongkok terduga penipuan dunia maya di Jalan Elang Laut Boulevard PIK. Lalu pada tanggal 4 Mei 2016 lalu, Badan Narkotika Nasional (BNN) membekuk 2 WN Tiongkok pengedar sabu seberat 2 Kg, di Jalan Ketamaran Indah PIK. Kemudian pada 22 November 2016 lalu, BNN juga kembali menangkap pengedar ekstasi sebanyak 29505 butir di sebuah mall di Pantai Indah Kapuk.

“Perlu ada perhatian khusus mengapa kawasan elit seperti Pantai Indah Kapuk justru dijadikan home base kejahatan kelas kakap oleh para penjahat lintas negara.  Faktor paling penting menurut kami adalah posisi Pantai Indah Kapuk yang eksklusif dan berada di pinggir laut. Banyak rumah yang di bagian belakangnya memiliki dermaga sehingga sang penghuni bisa bebas keluar masuk wilayah tersebut tanpa terdeteksi,” ujarnya.

Politisi dari Partai Gerindra itu mengatakan, jika kawasan PIK yang masih menyatu dengan daratan Jakarta saja saat ini menjadi rawan tindak pidana lintas negara, dapat dibayangkan jika nanti ada pulau-pulau baru di utara Jakarta.

Maka, lanjut Dasco, sangat mungkin pulau-pulau tersebut akan menjadi home base kejahatan lintas negara yang baru. Sulit sekali mengawasi lalu lintas masuk dan keluar orang dan barang ke pulau-pulau tersebut karena langsung terhubung ke lautan lepas.

“Kami menyerukan kepada aparat keamanan dan pemerintah untuk segera membuat grand design tindakan-tindakan hukum khusus untuk mengantisipasi semakin meningkatnya kejahatan lintas negara di pesisir utara Jakarta. Situasinya sudah begitu urgent,” katanya menambahkan. (DM)

Editor: Romandhon

Exit mobile version