Wabup Semarang: Saya Sendiri Anak PKL, Jadi Saya Tahu Betul

Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha (berpeci), Bersama Anggota DPR RI, H Fadholi, dan Sekjend DPP APKLI Agus Yusuf, meninjau dan membelii produk usaha PKL dalam bazar Apel Daulat Ekonomi Rakyat dan Pembukaan Rapat Kerja Daerah APKLI Kabupaten Semarang. foto: Dok. Istimewa

Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha (berpeci), Bersama Anggota DPR RI, H Fadholi, dan Sekjend DPP APKLI Agus Yusuf, meninjau dan membelii produk usaha PKL dalam bazar Apel Daulat Ekonomi Rakyat dan Pembukaan Rapat Kerja Daerah APKLI Kabupaten Semarang. foto: Dok. Istimewa

NUSANTARANEWS.CO, Semarang – Dalam kesempatan Apel Daulat Ekonomi Rakyat sekaligus Pembukaan Rapat Kerja Daerah APKLI, Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengklaim bahwa Pemkab telah memperhatikan keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di wilayahnya.

Diketahui, menurut data sekitar 4,9 juta PKL. Dan perputaran keuangan mereka sekitar Rp 3 triliun per tahun.

“Saya sendiri anak PKL. Jadi tahu betul kondisi PKL seperti apa. Jadi tidak mungkin pemerintah menggusur PKL. Yang ada ditata agar lebih baik, sehingga PKL menjadi nyaman,” ujarnya di Semarang.

Ia menuturkan Pemkab Semarang telah melakukan penataan pasar tradisional bandungan dan Suruh, yang mengakomodasi para PKL untuk ditata agar lebih nyaman.

“Harapannya pendapatan meningkat yang muaranya pada kesejahteraan,” ucapnya.

Di tempat sama, anggota DPR RI Fadholi menyatakan dirinya siap memperjuangkan PKL dengan memberi perlindungan hukum kepada mereka.

“Juga akses permodalan yang selama ini menjadi kendala bagi para PKL dan pendampingan usaha. Kami dukung penuh perjuangan APKLI,” ucapnya. (red)

Editor: Redaktur

Exit mobile version