Utang Negara Capai 3.589 Triliun, Menteri Darmin: Utangnya Tidak Banyak Dibanding Perekonomiannya

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution/Foto: Dok. Kemenko Perekonomian

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution/Foto: Dok. Kemenko Perekonomian

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Sampai akhir Februari 2017, total utang pemerintah pusat tercatat mencapai Rp 3.589,12 triliun. Dan dalam sebulan utang ini naik Rp 40 triliun, dibandingkan jumlah di Januari 2017 yang sebesar Rp 3.549,17 triiun.

Dalam denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah pusat di Februari 2017 adalah US$ 268,91 miliar, naik dari posisi akhir Januari 2017 yang sebesar US$ 265,99 miliar.

Menko Perekonomian, Darmin Nasution, menyatakan bahwa jumlah utang tersebut tak perlu dikhawatirkan, sebab rasionya terhadap Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product (GDP) masih rendah, hanya 27,9 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Kalau soal utang, kita itu satu di antara sedikit negara yang rasio utangnya terhadap GDP itu rendah,” ungkap Menko saat menghadiri acara Fintech Event di JCC, Jakarta, Kamis (23/2/2017).

Darmin menyampaikan, kondisi perekonomian Indonesia sudah jauh lebih baik jika dibandingkan pasca krisis 1998 lalu. Keuangan negara tergolong sehat, rasio utang termasuk rendah dibanding negara-negara lain.

“Kita sudah memperbaiki diri sejak krisis 1998 lalu. Jadi soal utang, negara kita termasuk yang utangnya tidak banyak dibanding perekonomiannya,” ucapnya.

Reporter: Richard Andika

Exit mobile version