Usai Pertemuan Prabowo-Megawati, Dahnil Tulis Twitt Begini

Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak. (Foto: Romandhon/NUSANTARANEWS.CO)
Usai Pertemuan Prabowo-Megawati, Dahnil Anzar Simanjuntak  Tulis Twitt Begini. (Foto: Romandhon/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Mantan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional 02, Dahnil Anzar Simanjuntak menulis sebuah twittan di akun twitternya @Dahnilanzar selang setelah berlangsungnya pertemuan antara Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Dalam twittannya, mantan Ketum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah itu menjelaskan sedang terjadi proses politik. Dirinya menyebut proses politik tersebut dinilai akan membawa politik keseimbangan baru ke depan.

“Sedang terjadi proses politik menuju politik keseimbangan baru,” tulis Dahnli, dikutip Rabu (24/7/2019).

Sebagai informasi, pasca gelaran Pilpres 2019 yang menguras banyak energi publik itu, untuk pertama kalinya pada Rabu, 24 Juli 2019, Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Megawati Soekarno Putri.

Baca Juga: Prabowo-Megawati Bertemu, Budi Gunawan Jadi Sasaran Pujian

Pertemuan Prabowo-Mega ini berlangsung di kediaman Mega di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Sebelumnya pada 13 Juli 2019 lalu, Prabowo telah melakukan pertemuan dengan Jokowi di MRT Lebak Bulus. Dimana pertemuan itu sempat menghebohkan publik tanah air.

Terkait pertemuan Prabowo-Mega, Waketum Gerindra, Arief Poyuono berharap pertemuan kali ini tidak sekadar hanya cipika-cipiki belaka melainkan untuk membahas sesuatu yang serius.

“Pikirkan lah itu oleh kita sama-sama, jangan cuma bertemu hanya untuk cipika-cipiki, sebab kita tidak tahu apa yang akan terjadi 5 tahun ke depan dengan ekonomi Indonesia,” ujar Arief melalui keterangannya, Jakarta, Rabu (24/7/2019).

Baca Juga: Pertemuan Prabowo-Megawati Diharapkan Tak Hanya Sekadar Cipika-cipiki Belaka

Dia mengatakan pertemuan antar sesama pemimpin parpol, atau bertemu dengan presiden terpilih merupakan hal yang lumrah dan biasa-biasa saja.

Pewarta: Romandhon

Exit mobile version