Trend CAD Memburuk, 99% Rupiah Bakal Melemah di 2019

Indikasi Ekonomi Kritis (Ilustrasi)

Indikasi Ekonomi Kritis (Ilustrasi)

Defisit Current Account (Ilustrasi)
Defisit Current Account (Ilustrasi)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Mencermati trend pergerakan CAD (Current Account Deficit/Defisit Transaksi Berjalan) yang terus memburuk, pakar ekonomi Faisal Basri memprediksi di 2019, kondisi rupiah bakal melemah. “Tahun depan jangka menengah, 99% rupiah akan melemah,” kata Faisal Basri di Bidakara, Jakarta, Rabu, 28 November 2018.

Dirinya mengatakan, rupiah dengan CAD memiliki hubungan yang erat. “Kalau bicara jangka panjang, hubungan rupiah dengan CAD itu erat sekali,” ungkapnya.

Bukan tanpa alasan, Faisal Basri menjelaskan pada tahun 2017 lalu, CAD mencapai US$ 17 miliar. Kemudian di tahun ini saja sampai September 2018, CAD sudah mencapai US$ 22 miliar.

“CAD kita Januari-September 2018 US$ 22 miliar. Jauh lebih besar dari tahun lalu yang US$ 17 miliar. Sekarang uang yang masuk hanya US$ 11 miliar. Kalau tahun lalu uang masuk US$ 21 miliar. Sekarang, ya kelepek-kelepek lah rupiah,” sambungnya.

Ia menegaskan bahwa selama masih terjadi yang namanya defisit transaksi berjalan, maka sudah menjadi konsekuensi logis rupiah akan melemah.

Sedana dengan dirinya, ekonom senior Rizal Ramli juga mengatakan hal serupa. Rizal Ramli yang menyebut bahwa defesit transaksi berjalan atau CAD akan memberikan tekanan tambahan terhadap rupiah.

Kepada kantor berita online nasional NUSANTARANEWS.CO, Rizal Ramli mengatakan, “Current account, yang makin membesar akan memberikan tekanan tambahan terhadap rupiah,” ungkapnya, Rabu (31/10/2018).

Pernyataan Rizal Ramli ini berbanding lurus dengan kondisi pergerakan rupiah. Sebagai contoh, pasca Bank Indonesia (BI) umumkan laporan CAD yang membengkak mencapai 8,8 miliar dolar AS pada Jumat 9 November 2018 lalu, memicu pergerakan rupiah di pasar spot goncang.

Sebelum diumumkannya CAD pada awal pekan lalu, kurs rupiah menguat hingga 2,78% ke level Rp 14.535/US$. Namun memasuki hari dimana diumumkannya CAD kuartal III-2018, seketika kurs rupiah terkena sentimen negatif dan melemah hingga 1% ke level Rp 14.680/US$.

Dampak ini terus berlanjut. Kurs rupiah melemah hingga 1,53% dan kembali menembus level Rp 14.900/US$.

Mengenai current account nasional tercatat sejak kuartal IV tahun 2011, neraca transaksi berjalan pemerintah Indonesia tidak pernah mengalami surplus. Artinya sektor perdagangan tidak pernah lagi memberikan untung. Sebaliknya selalu menyedot devisa negara.

Editor: Romadhon

Exit mobile version