Tower SUTT Ambruk, Rugi 40 Miliar dan Sebagian Wilayah Pacitan Gelap Malam Ini

Ambruknya tower SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sudimoro Kabupaten Pacitan, Jawa Timur berkapasitas 150 KVA mengakibatkan aliran listrik ke Kota Pacitan terputus, Sabtu (20/1/2018). Foto: Muh Nurcholis/NusantaraNews

Ambruknya tower SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sudimoro Kabupaten Pacitan, Jawa Timur berkapasitas 150 KVA mengakibatkan aliran listrik ke Kota Pacitan terputus, Sabtu (20/1/2018). Foto: Muh Nurcholis/NusantaraNews

NUSANTARANEWS.CO, Pacitan – Bencana alam tanah longsor yang mengakibatkan ambruknya tower SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sudimoro Kabupaten Pacitan, Jawa Timur berkapasitas 150 KVA mengakibatkan aliran listrik ke Kota Pacitan terputus, Sabtu (20/1/2018) malam ini.

Tower SUTT tersebut roboh sekitar pukul 14.00 WIB hari ini yang berada di RT 03, RW 09, Dukuh Pule, Desa Ketepung, Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan.

Camat Kebonagung, Sugeng Widodo menjelaskan kronologi kejadian bahwa pada hari Jumat (19/1) pukul 19.00 WIB hingga Sabtu siang hujan dengan intensitas sedang mengguyur wilayah Kabupaten Pacitan.

“Pada Sabtu 20 Januari 2018 pukul 14.00 WIB, tebing batu penopang SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) berkapasiti 150 KVA setinggi 50 meter dan lebar 10 meter longsor yang mengakibatkan tower SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sudimoro Kabupaten Pacitan berkapasitas 150 KVA ambruk sehingga aliran listrik ke kota Pacitan terputus,” jelas Sugeng Widodo.

Dia mengatakan 2 tower SUTT PLTU Sudimoro berkapasitas 150 KVA rusak berat ambruk terkena longsor dan patah.

“Sehingga mengakibatkan aliran listrik di Kota Pacitan mati total kerugian sekitar Rp 40 miliar,” jelasnya.

Pewarta: Muh Nurcholis

Exit mobile version