Politik

Tindakan Trump Akan Tingkatkan Sentimen Keagamaan Publik Dunia

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Langkah Presiden Amerika Donal Trump yang akan memindahkan Duta Besar dari Tel Aviv ke Yerussalem Timur merupakan tindakan pembangkangan terhadap kesepakatan proses perdamaian di negara-negara Arab. Hal ini juga akan menimbulkan masalah baru yang tidak adil bagi rakyat Palestina.

Sebagaimana diketahui, perjanjian dilakukan untuk mengakhiri perang dengan mengakui keberadaan negara Israel dan Palestina dalam Resolusi PBB No. 242 dan 338 yang isinya mencakup kewajiban Israel meninggalkan wilayah Palestina yang direbutnya pada perang 1967. Namun hal ini, kata Kasatkorcab Banser Jakarta Timur, Firdaus Ibon justru bertolak belakang dengan apa yang dilakukan oleh Donal Trump.

“Tindakan Donal Trump bukan hanya tidak disukai oleh Palestina, namun dapat menimbulkan ketegangan dunia sehingga mengakibatkan masalah kemanusiaan yang sangat serius. Konflik yang terjadi di Palestina dan Israel merupakan konflik kemanusiaan yang saat ini masih dalam proses perdamaian, namun pernyataan presiden Donal Trump dengan mengakui Yerussalem sebagai Ibu Kota Israel merupakan langkah buruk dan dapat memperparah konflik yang terjadi di kawasan timur tengah,” ungkap dia dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (8/12/2017).

Baca Juga:  Terpilih Gubernur, Inilah Janji Risma Untuk Sejahterakan Rakyat

Tindakan ini juga, lanjut dia, akan mengakibatkan meningkatnya sentimen keagamaan masyarakat dunia dalam memandang konflik antara Palestina dan Israel. Keterlibatan Amerika dalam konflik Palestina dan Israel dapat meningkatkan gerakan ektremisme di negara-negara muslim termasuk Indonesia.

“Akan ada banyak gerakan-gerakan anti Barat, anti Amerika yang dapat menjadi celah penyebaran kebencian terhadap Agama lain,” terangnya.

https://youtu.be/HFFfaOXjoUA

Atas dasar itu, GP Ansor mengaku akan tetap konsiten dalam mendorong upaya perdamaian dunia dan menolak segala bentuk penjajahan yang ada di atas Dunia. Untuk itu GP Ansor Jakarta Timur menyatakan kata Ibon mengecam pernyataan Donald Trump.

Dirinya menambahkan, Amerika harus membatalkan pernyataan Donald Trump yang mengakui Yerussalem sebagai ibukota Israel. Baginya, langkah Donald Trum terhadap Yerusalem hanya akan membangkitkan kemarahan umat Islam dunia.

Ia juga mendesak pemerintah Republik Indonesia untuk mendukung kemerdekaan Palestina. Tak hanya itu, mendorong pemerintah Indonesia untuk melakukan diplomasi yang lebih serius dalam mencegah Israel melanggar perjanjian perdamaian.

Baca Juga:  Khofifah Didoakan Ribuan Emak-Emak Pekerja PT Kareb Bojonegoro  Gubernur Dua Periode

“Kami menyerukan kepada Masyarakat Indonesia khususnya umat Islam tidak terpancing oleh provokasi yang mengatasnamakan agama terkait konflik di Palestina,” tandasnya.

Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 14