NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Masyarakat korban gempa di wilayah Malang Selatan berharap agar pemerintah segera merealisasi pembangunan rehab rumah yang rusak akibat gempa di Malang beberapa waktu lalu.
Hal ini diungkapkan oleh Suyanto, salah satu warga Malang Selatan saat menghadiri reses anggota DPRD Jatim Aufa Zhafiri di desa Tirtomarto, kecamatan Ampelgading, Malang, Rabu (3/11).
Menurut Suyanto, saat usai peristiwa gempa di wilayahnya, pemerintah menjanjikan akan melakukan rehab terhadap rumah warga yang menjadi korban gempa.
“Namun, sampai saat ini belum ada realisasinya. Kami berharap pemerintah untuk segera melakukan rehab terhadap rumah warga korban gempa. Warga sangat membutuhkan bantuan pemerintah untuk merehab,” jelas pria dua anak ini.
Di desa Tirtomarto, kata Suyanto, ada 10 rumah yang rusak akibat gempa yang terjadi di wilayah kecamatan Ampelgading Malang. “Saat ada peninjauan dari pemerintah, dijanjikan akan direhap. Bahkan, saat itu sempat dilakukan pendataan. Namun, sampai saat ini belum ada realisasinya,” jelasnya.
Selain tak kunjung rumah korban gempa di rehab, lanjut Suyanto, urusan pemenuhan air bersih di desa Tirtomarto juga menjadi masalah bagi masyarakat setempat.
“Warga sudah sering diberi janji-janji saja ada pipanisasi air untuk kebutuhan sehari-sehari. Namun, faktanya sampai saat ini belum ada realisasi juga,” jelasnya.
Sementara itu, anggota DPRD Jatim Aufa Zhafiri mengaku prihatin atas permasalahan masyarakat di desa Tirtomarto tersebut. ”Seharusnya pemerintah tanggap karena ini menyangkut dalam memberikan kesejahteraan bagi rakyat,” jelas politisi muda asal Partai Gerindra ini.
Pria yang juga bakal calon Walikota Malang ini mengaku akan memaksimalkan perannya sebagai anggota DPRD Jatim untuk mengkomunikasikan dengan pihak pemerintah agar segera melakukan rehab rumah terhadap korban gempa termasuk dalam pemenuhan kebutuhan air bersih di wilayah tersebut.
“Saya akan sampaikan dalam sidang paripurna nantinya kepada pemerintah kalau masyarakat korban gempa di wilayah Malang Selatan sangat membutuhkan perhatian pemerintah,” tutupnya. (setya)