Syeikh Bukhari: Umat Islam Harus Bantah Tuduhan Teroris

Syeikh Hasan Abdul Imam Masjidil Haram Hamid Bukhari bergamis hitam saat hadiri muktamar III Wahdah Islamiyah/Foto via panjimas

Syeikh Hasan Abdul Imam Masjidil Haram Hamid Bukhari bergamis hitam saat hadiri muktamar III Wahdah Islamiyah/Foto via panjimas

NUSANTARANEWS.CO –  Imam Masjidil Haram, Syeikh Hasan Abdul Hamid Bukhari mengatakan Islam masuk ke Indonesia dengan damai. Ia berharap, keadaan ini akan terus terjaga hingga hari akhir.

Namun, ia khawatir karena saat ini  masalah pelik tengah membelit ummat Islam yaitu disudutkan dan dianggap teroris. Karenanya, ia mengamanatkan agar ummat Islam tidak memberi celah sedikitpun untuk membiarkan musuh-musuh Islam berbuat sekehendak hati.

“Ketika kaum muslim dituduh terorisme, maka kita yakinkan itu kedustaan yang nyata, satu makar dan konspirasi yang tidak benar,” ujarnya saat memberikan wejangan kepada ribuan kader di Masjid Istiqlal, Minggu (18/7).

Kemudian, kewajiban ummat Islam berikutnya adalah mewujudkan Islam yang penuh kedamaian dan kasih sayang sebagaimana diajarkan dalam Al Quran dan Hadist. “Wahai saudaraku jangan beri kesempatan pada musuh kita untuk mencoreng nama kalian dan memberi stigma buruk kepada kalian. Jangan pula beri celah kepada musuhmu untuk melemahkan semangat Islam yang ada padamu, dan memecah belah persatuan,” tandasnya.

Sementara itu Sekretaris Jenderal Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Ustadz Bachtiar Nasir mengatakan, sesungguhnya manusia dibekali daya rasa dalam cinta yang liar. Namun, Allah mengarahkannya melalui Alquran.

“Asyik mas’uk adalah bentuk buruk dari cinta, bentuk terendah dari cinta, puncaknya ijma’ sebagai ekspresi dari cinta,” kata dia.

Seringkali, menurut Ustadz Bachtiar, kita terperosok cinta yang sesat. Yaitu cinta kepada dunia dan meninggalkan urusan akhirat.

“Tapi cinta untuk Indonesia yang hari ini diekspresikan Wahdah Islamiyah, harapan saya semoga Uslam menjadi rahmatan lil ‘alamin dan Islam akan bangkit,” tandasnya. (Achmad)

Exit mobile version