NUSANTARANEWS.CO – Suku ini peminum darah dan hidup semi nomaden. Suku Maasai adalah sebuah kelompok masyarakat yang hidup Afrika Timur dan dikenal juga sebagai suku peminum darah. Suku ini tinggal di perbatasan antara Kenya dan Tanzania. Maasai adalah kelompok suku asli dari Afrika yang memiliki pola hidup semi-nomaden.
Suku ini adalah salah satu suku Afrika Timur yang paling dikenal di dunia luar karena kebudayaannya yang unik. Mereka juga bertempat tinggal dekat dengan banyak cagar alam dan taman nasional di Afrika Timur.
Perkiraan jumlah populasi mereka masih kabur karena mereka hidup tersebar di banyak wilayah terpencil dan pola hidup mereka yang berpindah-pindah – meski pemerintah Tanzania dan Kenya telah memberikan program pendidikan bagi etnis Maasai untuk meninggalkan pola kehidupan mereka yang semi-nomaden. Namun hingga kini mereka tetap berpegang pada tradisi kuno mereka, salah satunya adalah meminum darah.
Eits, beruntung bukan darah manusia yang diminum ya, tapi darah hewan. Mereka meyakini, dengan meminum darah hewan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mmampu meminimalkan efek dari mabuk.
Dilansir dari laman Wittyfeed, Suku Maasai memiliki enam makanan pokok, di antaranya daging, susu, lemak, madu, kulit pohon dan darah. Mereka juga biasa minum susu selama 10 hari, kemudian beralih ke sup daging dan kulit selama beberapa hari.
Bagi masyarakat Maasai, hewan adalah segalanya. Mereka menjadikan hewan sebagai mata pencaharian.
Hal menarik lainya, dari suku ini adalah saat meninggal tidak dikuburkan. Tetapi, mereka hanya membiarkanya begitu saja, hingga membusuk sendiri.
Dari segi pakaian, kaum pria atau wanita Maasai selalu mengenakan jubah yang disebut Shuka. Jubah tersebut memiliki warna merah yang melambangkan darah. (Banyu)