Sosok Pemimpin Sejati

Sosok Pemimpin Sejati "Nabi Muhammad". (Ilustrasi: NUSANTARANEWS.CO)
Sosok Pemimpin Sejati “Nabi Muhammad”. (Ilustrasi: NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO – Tahun 2018/2019 merupakan tahun politik, di beberapa daerah akan di langsungkan pesta Demokrasi untuk pemilihan Kepala Daerah dan Presiden nantinya. Dan tahun politik ini adalah merupakan ajang pamer bagi para calon untuk menunjukan kelebihan, keramahan, kesederhaan, kedermawanan maupun sifat baik kepada khalayak umum, langkah itu tentunya di ambil tidak lain hanya untuk menarik hati para pemilih.

Sikap yang di tunjukkan oleh Bakal Calon maupun Calon adalah sikap yang jauh dari pribadi aslinya. Tentu kita tidak heran ketika mereka melakukan berbagai cara, entah itu dengan jalan bagi-bagi sembako, tiba – tiba peduli terhadap nasib orang kecil atau berpenampilan layaknya gaya anak muda yang kekinian. Semuanya di lakukan demi mendapatkan simpati dan empati rakyat.

Baca Juga:

Dan tidak cukup sampai di situ saja. Bahkan mereka rela membayar media untuk menaikkan popularitas mereka, membuat lembaga survei untuk meyakinkan kepada masyarakat bahwa mereka layak di pilih. Karena banyaknya dukungan dari survei yang di buat oleh mereka sendiri, yang faktanya berbanding terbalik dengan apa yang ada di lapangan.

Tentulah tujuan utama mereka bermuara pada keinginan untuk meraih kekuasaan semata, bukan atas dasar totalitas pelayan terhadap pengurusan urusan rakyat. Kemampuan, kecerdasan serta kualitas yang di miliki oleh individu bukan menjadi tolak ukur bagi sistem saat ini, dalam memilih seseorang untuk menjadi pemimpin. Apalagi keimanan maupun keislamannya tidak menjadi syarat seseorang untuk menjadi pemimpin.

Dengan berbagai macam dinamika dan problematika yang terjadi di tengah-tengah kehidupan saat ini, ternyata belum mampu untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya memaknai seberapa besar tanggung jawab seorang pemimpin terhadap rakyatnya. Yang ada hanyalah sebatas pemikiran dangkal untuk mengganti sang pemimpin saja.

Pemimpin dalam sistem Kapitalis sejatinya adalah mereka yang siap mengabdikan hidup mereka demi kepentingan maupun tuan-tuannya. Dan demi terlaksana atau langgengnya kepentingan tersebut, mereka akan terus melakukan berbagai cara untuk tetap bertahan pada posisi itu. Walaupun harus membungkus kebohongan dengan sesuatu yang indah di mata rakyat.

Gambaran pemimpin sejati yang mengabdikan hidup mereka untuk melayani umat sangat jauh dalam sistem sekarang. Karena sosok pemimpin sejati tidak akan pernah lahir dari rahim sistem Demokrasi Kapitalis. Sosok pemimpin sejati seperti Umar Bin Khattab hanya akan lahir dalam sebuah Institusi yang agung yang bernama Khilafah. Yang menempatkan posisi pemimpin bukan hanya sekedar nama, tapi aktivitas yang di lakukan merupakan cerminan dari jati dirinya.

Calon pemimpin dalam negara Khilafah berlomba-lomba untuk mundur dari pencalonannya karena memikirkan beratnya tanggung jawab menjadi seorang pemimpin. Dan tidak ceritanya, mereka harus pura-pura menjadi orang baik untuk mendapatkan posisi sebagai pemimpin. Karena memikirkan amanah yang begitu berat yang akan di pikulnya.

Sebagaimana hadist dari Rasulullah saw:

الإِمَامُ رَاعٍ وَ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Imam itu adalah laksana penggembala, dan dia akan dimintai pertanggungjawaban akan rakyatnya (yang digembalakannya)” (HR. Imam Al Bukhari dan Imam Ahmad).

Para pemimpin dalam Islam tidak akan pernah tidur dengan nyenyak sebelum memastikan rakyat di bawah kepimpinannya tercukupi kebutuhannya. Bahkan mereka tidak akan pernah hidup dengan tenang sampai rakyatnya bisa hidup dengan layak.

Begitulah gambaran sosok pemimpin yang sesungguhnya. Dan itu hanya akan terwujud ketika kita kembali pada sistem yang mulia yaitu Khilafah.

Penulis: Rahmah Athyefah, AMAK (Lingkar Studi Perempuan dan Peradaban)

Exit mobile version