NUSANTARANEWS.CO – Anggota Komisi VII DPR RI, Ramson Siagian, mengaku sepakat dengan pernyataan dari koleganya di Komisi VII, Kurtubi, yang meminta Pemerintah mengalokasikan anggaran untuk melakukan Feasibility Study (FS) dan Studi Tapak mengenai pengembangan energi nuklir menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia.
“Saya setuju dengan Pak Kurtubi, memang harus ada anggarannya sendii terkait PLTN (FS dan Studi Tapak) tersebut,” ungkapnya di sela-sela rapat kerja bersama Kementerian ESDM di Ruang Rapat Komisi VII DPR RI, Jakarta, Selasa (22/11).
Menurut Politisi dari Partai Gerindra tersebut, jika memang Indonesia ingin maju dalam hal pengembangan energi, maka alokasi dana tersebut mutlak dilakukan oleh Pemerintah, dalam hal ini Kementerian ESDM.
“Anggaran tersebut sangat berguna dipakai dalam Feasibility Study dan Studi Tapak yang komprehensif,” ujar Ramson.
Pasalnya, Ramson menambahkan, rencana tersebut harus segera direalisasikan agar tidak terbengkalai dan hanya menjadi obrolan di warung kopi semata.
“Karena jika tidak ada anggarannya, maka pembahasan soal PLTN itu hanya akan jadi retorika saja tanpa ada perubahan yang berarti,” katanya tegas.
Seperti diketahui sebelumnya, Anggota Komisi VII DPR RI, Kurtubi, meminta kepada Pemerintah melalui Kementerian ESDM agar mengalokasikan anggaran pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017 untuk melakukan FS dan Studi Tapak mengenai pembangunan PLTN di Indonesia.
“Saya mengusulkan di RAPBN 2017 nanti, Kementerian ESDM memposturkan anggaran khusus untuk melakukan feasibility study dan studi tapak dalam membangun PLTN,” ungkapnya. (Deni)