NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pernyataan Capres 02 Prabowo Subianto yang menyebut ekonomi Indonesia salah arah, menurut Putri dari Presiden pertama RI, Soekarno yaitu Rachmawati Soekarnoputri, menilai justru titik tolaknya dimulai sejak era Presiden Megawati.
Dirinya berpandangan bahwa dilakukannnya amandemen oleh Presiden Megawati sebanyak 4 kali justru yang memicu arah ekonomi Indonesia menjadi liberal kapitalistik.
“Megawati tidak melakukan apa apa. Malah justru di zamannya dia, dia merubah konstitusi kita empat kali, sehingga konstitusi kita yang sudah diakui atau dijadikan harga mati itu berubah menjadi konstitusi yang membawa liberal kapitalistik,” kata Rachmawati Soekarnoputri usai menghadiri debat kelima yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4).
Itulah sebabnya, lanjut dia, apa yang disampaikan Prabowo Subianto di debat terakhir untuk membawa kembali ekonomi Indonesia sesuai amanat konstitusi menjadi hal yang sangat menarik.
Rachmawati menambahkan, soal salah urus ekonomi Indonesia selama ini menurut dia titik mulanya berawal dari era Megawati.
“Justru dari mulai titik tolaknya adalah diubahnya konstitusi kita oleh Presiden Megawati,” tegasnya.
Dirinya menjelaskan bahwa pernyataan Prabowo Subianto yang menyindir presiden sebelum Jokowi bukan mengarah ke Presiden pertama, Sukarno.
Ia menyatakan, Sukarno adalah founding father dan peletak fondasi. Wajar jika dia belum membuat skema ekonomi Indonesia yang matang seutuhnya.
“Enggak bisa (dikatakan salah Sukarno). Jelas di luar Sukarno. Yang jadi bapak pembangunan kan Bapak Soeharto pada saat itu. Sukarno adalah the founding father. Jadi harus bedakan,” ujarnya.
Pewarta: Romadhon