Simulasi Sispam Kota Polres Sumenep Jelang Pilkada 2020

Simulasi Sispam Kota Polres Sumenep jelang Pilkada 2020.
Simulasi Sispam Kota Polres Sumenep jelang Pilkada 2020.

NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Simulasi Sispam Kota Polres Sumenep jelang Pilkada 2020. Pagi hari yang cerah, di halaman Mapolres Sumenep terlihat barisan berjajar dengan rapi di lapangan upacara. Pasukan dengan segala perlengkapannya telah siap untuk menggelar simulasi lanjutan dalam rangka pengamanan Pilkada 2020.

Tak lama kemudian, Polres Sumenep AKP Darman, selaku inspektur upacara memasuki lapangan, memimpin langsung apel persiapan latihan Sispam Kota.

Dalam pembukaannya, mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Swt. “Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt, karena pagi ini, kita masih diberikan kesehatan, umur panjang sehingga bisa menghadiri pelatihan Sispam Kota dalam rangka kesiapan pengamanan pilkada serentak pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep 2020.”

Kapolres juga menyampaikan kepada Forkompimda, Ketua KPU dan Bawaslu, bahwa simulasi sistem pengamanan kota ini adalah rangkaian kegiatan persiapan pengamanan oleh Polres Sumenep yang telah dilakukan sejak hari bebearpa hari lalu. “Kita juga telah menggelar latihan Dalmas selama dua hari yang diikuti oleh Polres Rayon Madura,” terang Kapolres.

“Sekarang kita lanjut dengan simulasi sispam kota,” kata Kapolres, “dengan maksud agar anggota yang melakukan pengamanan, baik pengamanan di kantor KPU, tempat pencomblosan maupun pengamanan yang ada kaitannya dengan rangakaian pemilu, anggota siap melaksanakan, ujarnya.

“Nanti akan disimulasikan tentang kejadian-kejadian gangguan yang ada di tempat tersebut. Semoga tidak ada kejadian gangguan dalam pelaksanaan pilkada. Meski begitu, kita tetap harus siap, apapun kejadiannya nanti,” jelas Kapolres.

Pelaksanaan Pilkada tahun ini terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya akibat adanya pandemi Coronavirus baru (Covid-19), maka pengamanan dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan.

Gelar simulasi tahap pertama Sispam Kota Polres Sumenep di mulai dengan konvoi “pengawalan logistik pemilu” yang akan mendistribusikan surat suara dan kotak suara ke kantor KPU Sumenep.

Di tengah jalan, tiba-tiba mobil mengalami kendala ban, dan perlu diperbaiki. Anggota pun segera turun dan berjaga-jaga di sekitar kendaraan logistik. Ketika hendak melakukan perbaikan, muncul seseorang mendekati kendaraan logistik, namun berhasil dicegah oleh aparat.

Tak puas, orang tersebut kemudian marah-marah dan membuat rusuh, bahkan menantang-nantang sehingga terjadi pekelahian. Namun pengawal berhasil membekuk dan mengamankan pelaku kerusuhan tersebut. Pelaku kemudian ditangkap dan dibawa dengan kendaraan patroli polisi. Selanjutnya konvoi kendaraan logistik pemilu tiba di Kantor KPU, dan logistik kemudian diturunkan oleh petugas.

Simulasi kedua adalah “kampanye terbuka”. Anggota Polisi tiba di lokasi kampanye terbuka. Komandan lapangan lalu mengadakan briefing kepada anggota yang bertugas di lokasi. Usai briefing, sesuai protokol kesehatan, anggota lalu cuci tangan, dan lalu ditembak dengan thermo gun untuk memasuki lokasi kampanye.

Orang-orang pun mulai berdatangan, satu-persatu ditembak dengan thermo gun. Tak lama kemudian, kandidat tiba di lokasi, dan menjalankan protokol kesehatan sebelum mulai kampanye.

Ketika sedang berlangsung kampanya terbuka, tiba-tiba muncul seorang dengan senjata tajam menerjang ke arah podium hendak menyerang kandidat yang sedang kampanye.

Namun, berkat kesigapan anggota yang berpakaian preman dan polisi yang berdinas, pelaku berhasil diamankan, dan dibawa ke Mapolres.

Simulasi ketiga adalah “masa tenang” dengan giat pencopotan atribut-atribut pemilu setiap kandidat dengan pengawalan polisi untuk mengantisipasi gangguan. Petugas pun akhirnya berhasil membersihkan seluruh atribut kampanye meski mendapat halangan dari beberapa simpatisan kandidat yang besikeras menentang pencopotan. Namun dengan pendekatan persuasif berhasil ditenangkan. Situasi tetap kondusif hingga petugas pergi.

Selanjutnya adalah simulasi tahap masa pungut suara. Petugas khusus dengan seragam putih-putih menyemprotkan disinfektan dilokasi pencomblosan sebelum pelaksanaan pencoblosan dilakukan.

Usai pencoblosan, ketika dilanjutkan dengan penghitungan suara, kembali terjadi keributan, karena ada pendukung dari salah satu calon Bupati yang tidak menerima hasil penghitungan suara. Namun kembali keributan berhasil diamankan oleh petugas dan dibawa ke Mapolres Sumenep sehingga pelaksanaan pilkada berjalan lancar. (bny)

Exit mobile version