SETENGAH ABAD KEMITRAAN INDONESIA-ADB

Setengah Abad Kemitraan Indonesia dengan Asian Development Bank
Setengah Abad Kemitraan Indonesia dengan Asian Development Bank/Foto: Dok. ADB

NUSANTARANEWS.CO – Setengah Abad Kemitraan Indonesia dengan Asian Development Bank (ADB) ditandai dengan peluncuran buku berjudul “Indonesia and Asian Development Bank: Fifty Years of Partnership” di Aula Mezzanine Kementerian Keuangan yang dihadiri langsung oleh Presiden ADB, Masatsugu Asakawa pada Selasa (3/3). Kunjungan Presiden Asakawa ini merupakan kunjungan pertamanya setelah menjabat Presiden ADB. Hal ini menunjukan bahwa Indonesia adalah mitra utama yang strategis bagi ADB.

Presiden Asakawa dalam sambutannya mengatakan bahwa “Selama 50 tahun, kerja sama ADB-Indonesia telah banyak membuahkan hasil seperti dukungan membawa Indonesia keluar dari krisis finansial, penanggulangan bencana, hingga pembiayaan infrastruktur.”

Dalam kesempatan itu, Asakawa juga menyampaikan bahwa ADB siap mengusulkan dukungan yang akan diberikan ke Indonesia untuk 5 tahun mendatang melalui Strategi Kemitraan Negara (Country Strategy Partnership) 2020 – 2024.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara sebagai keynote-speech mengungkapkan bahwa Indonesia adalah pemegang saham terbesar keenam ADB setelah Jepang, AS, China, India dan Australia – dengan kontribusi modal sebesar 5,43% terbesar setelah Jepang (15,65%), AS (15,65%), China (6,46%), India (6,35%), dan Australia (5,8%).

Selain itu, Nazara juga menyebut “Beberapa tantangan yang dimiliki oleh Indonesia untuk menuju negara maju (high income country) di 2045 antara lain middle income society, aging population dan urabanisasi.”

Seperti diberitakan, setelah setengah abad menjalin kemitraan yang kuat, ADB dan Indonesia akan terus melanjutkan kerjasama demi tercapainya tujuan bersama yaitu pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.

Selain merupakan salah satu pemegang saham terbesar, Indonesia mempunyai peran penting dalam sejarah ADB. Bersama dengan 30 negara lain, Indonesia menginisiasi pembentukan ADB tahun 1966.

Ke depan, pemerintah Indonesia berharap kerja sama selama lebih dari 50 tahun ini dapat terus dilanjutkan dan diperkuat dengan tetap melihat kebutuhan agenda pembangunan Indonesia.

Sejalan dengan aspirasi pemerintah Indonesia, Presiden Asakawa juga berkomitmen untuk terus membangun kemitraan yang kuat dengan Indonesia dengan tujuan bersama yaitu mencapai pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan.

Beberapa area prioritas pemerintah yang dicakup di dalamnya adalah investasi sumber daya manusia, akselerasi investasi dan infrastruktur, mengatasi risiko perubahan iklim serta mendukung ketahanan lingkungan. Termasuk beberapa bidang lainnya seperti energi bersih dan penguatan jaringan, pendidikan tinggi dan pengembangan keterampilan tenaga kerja, reformasi untuk meningkatkan daya saing Indonesia, serta fasilitas pembiayaan hijau dan biru yang inovatif. (Alya Karen)

Exit mobile version