Setelah Ada HET, Menteri Amran Klaim Tak Akan Ada Gejolak Harga Beras

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman. Foto Richard Andika/ NusantaraNews.co

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman. Foto Richard Andika/ NusantaraNews.co

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Setelah pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menetapkan harga eceran tertinggi (HET) beras, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengklaim harga beras tidak akan bergejolak. Sebab, menurutnya, pemerintah telah mempunyai stok beras mencapai 1,7 juta ton yang cukup hingga delapan bulan.

“Harga tidak akan bergejolak. Sebab, stok beras cukup. Februari (2018) sudah panen besar,” ujar Amran di kantor Kementan, Jakarta, Senin (4/9/2017).

Amran mengungkapkan bahwa HET beras sudah disepakati para produsen. Artinya, para produsen juga sudah sepakat akan menjual dengan harga yang telah ditetapkan.

Untuk HET beras jenis medium, pemerintah mematok Rp 9.450 per kilogram, sementara jenis premium Rp 12.800. “Harga sudah HET jadi jangan dilewati,” jelas dia.

Amran menyampaikan bahwa stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang untuk wilayah Jakarta mencapai 45 ribu ton per hari. Sedangkan kebutuhannya hanya mencapai sekitar 30 ribu ton per hari.

“Jadi ini tidak ada lagi ceritanya naik karena sudah ada HET. Sejak 2016, harga beras tidak pernah bergejolak,” ucapnya.

Selain itu, Amran mengklaim apabila sekarang sudah bisa mengantisipasi paceklik. Pemerintah, sudah mempunyai solusi menanam 1 juta hektare untuk mengatasi paceklik. Adapun dalam 1 juta hektare tersebut bisa menghasilkan beras sebanyak 3 juta ton.

Menurut Amran, kebutuhan beras di Indonesia saat ini mencapai 2,6 juta ton per tahun. Artinya, pemerintah masih punya surplus beras 400 ribu ton. “Sekarang kita juga sudah melewati bulan-bulan kering,” tutur dia.

Pewarta: Ricard Andhika
Editor: Ach. Sulaiman

Exit mobile version