Sekjen PKB Tepis Rumor PKB Hengkang Dari Barisan Pendukung Jokowi

Anggota Komisi III DPR RI, Jazilul Fawaid (Foto via YouTube)
Anggota Komisi III DPR RI, Jazilul Fawaid (Foto via YouTube)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menegaskan PKB tidak akan meninggalkan koalisi poros pendukung Joko Widodo.

Walaupun calon wakil presiden yang dipilih Jokowi nanti bukanlah kader yang didorong PKB yakni Ketua Umumnya Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. “Nggak, nggaklah. (Kami) nggak akan angkat kaki. Tetap bersama Jokowi,” ujar Jazilul, Jakarta, Kamis (12/7/2018).

Pihaknya memastikan kebersamaan PKB selama lima tahun terakhir ini juga akan dilanjutkan ke periode berikutnya. Ia pun menepis rumor yang berhembus soal kabar hengkangnya PKB jika tak diambil cawapres oleh Jokowi.

“Rumor sekarang lagi musim itu, dalam dua pekan ini jangan heran kalau ada rumor lain tapi PKB tetap yakin dan optimis, kami sudah lima tahun bersama Pak Jokowi dan akan dilanjutkan tahun berikutnya,” ujar Anggota Komisi III DPR itu.

Jangankan angkat kaki, PKB kata Jazilul tetap optimistis bahwa Cak Imin-lah yang akan dipilih cawapres oleh Jokowi. Apalagi, Cak Imin merupakan mandat dari para kiai Nahdlatul Ulama (NU).

“Sangat optimistis dan yakin. Karena kami menerima Cak imin, Cak imin menerima mandat dari para kiai dan sebelumnya juga malamnya Pak Jokowi bertemu dengan para kiai muda Jokowi. Itu pasti diantara semua yang hadir para kiai yang selama ini juga punya koneksi hubungan baik dengan Cak Imin, bahkan ada yang berikan mandat ke Cak Imin,” kata Jazilul.

Baca: Sikap PKB Dinilai Cerdas dan Ada Kemungkinan Merapat ke Prabowo

Sebelumnya, Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menyebyt PKB salah satu partai yang memiliki daya tawar cerdas. Pasalnya, masih ada kemungkinan sejumlah partai merapat ke koalisi calon mitra koalisi Gerinda, PKS dan PAN.

“Menurut kami semua masih punya kemungkinan ya dan PKB cerdas ya dengan daya tawar yang ada,” kata Ketua DPP PKS itu di Senayan, Jakarta, Kamis (12/7).

Pewarta: Robi Nirarta
Editor: M. Yahya Suprabana

Exit mobile version