Sekitar 3,7 Juta Orang Meninggal Dunia Akibat Terpapar Emisi Mesin Diesel

Polusi Udara Parah/Ilustrasi/Istimewa/Nusantaranews

Polusi Udara Parah/Ilustrasi/Istimewa/Nusantaranews

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Asap diesel beracun yang dihasilkan oleh truk dan bus bisa memicu 38.000 kematian dini di seluruh dunia. Para ilmuwan memprediksi pada tahun 2040 mendatang, jumlahnya bisa meningkat menjadi 183.000 kecuali tindakan mengurangi emisi karbon dilakukan secara masif.

Para ilmuwan mengklaim, ribuan orang diam-diam meninggal dunia akibat perpapar asap diesel beracun. Mobil diesel macam truk dan bus menghasilkan polusi udara membuat banyaknya kasus kematian sebagai dampaknya, namun data tersebut tidak pernah diungkapkan.

Dikutip Mirror, penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa kelebihan emisi gas buang nitrogen oksida berbahaya (NOx) dikaitkan dengan 38.000 kematian dini di seluruh dunia. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sekitar 3,7 juta orang meninggal dunia akibat terpapar polusi udara di luar ruangan.

Para ilmuwan AS berpendapat bahwa ada sedikit kesadaran tentang dampak polusi udara yang dihasilkan kendaraan bermesin. Sementara NOx dapat merusak jaringan paru-paru tetapi juga bereaksi dengan bahan kimia di atmosfer untuk menghasilkan ozon tingkat dasar dan partikel ultra halus, yang kedua-duanya berbahaya.

Ozon mengganggu saluran pernafasan dan memperparah penyakit paru-paru seperti asma dan bronkitis, sementara menghirup partikel halus sangat terkait dengan penyakit jantung dan arteri. Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature, menemukan bahwa kendaraan diesel di seluruh dunia menghasilkan 4.5x ton NOx lebih banyak daripada yang seharusnya mereka lakukan berdasarkan standar emisi internasional.

Kendaraan heavy duty seperti truk dan bus diidentifikasi sebagai pelaku utama. Rekan penulis studi Dr Susan Anenberg, dari perusahaan konsultan Environmental Health Analytics LLC, mengatakan konsekuensi emisi diesel NOx berbahaya untuk kesehatan masyarakat sudah sangat mencolok.

Pada 2015, kendaraan diesel menghasilkan 13,1 juta ton NOx di 11 pasar kendaraan utama yang diteliti. Tapi, kata para ilmuwan, jika emisi tersebut memenuhi standar pengujian yang diberlakukan di pasar tersebut, jumlah NOx yang dihasilkan akan mendekati 8,6 juta ton.

Kata para penulis, dampaknya sangat terasa di Eropa, di mana mobil diesel biasa ditemukan. Di sini, 11.500 dari 28.500 kematian setiap tahun dikaitkan dengan polusi NOx diesel terkait dengan emisi berlebihan.

Para ilmuwan memprediksi bahwa dalam waktu 23 tahun kendaraan diesel di seluruh dunia akan menyebabkan 183.600 kematian dini setiap tahun kecuali tindakan lebih lanjut diambil untuk mengekang emisi tersebut. Menerapkan batas emisi yang lebih ketat dapat mencegah 174.000 kematian terkait dengan partikel halus dan ozon pada 2040.

“Standar emisi kendaraan yang lebih ketat ditambah dengan langkah-langkah untuk memperbaiki kepatuhan dunia dapat mencegah ratusan ribu kematian dini akibat penyakit terkait polusi udara setiap tahunnya,” papar Dr Anenberg. (ed)

Editor: Eriec Dieda

Exit mobile version