Sangkar Sunyi, Negeriku Ramai

Kepada Umniyaty dan Puisi-puisi Ahmad Nyabeer
Ilustrasi – (Foto: Amang Rahman Jubair/Anak Wayang)

Sunyi

Lamunan tanpa arah
Menyapu sejuta Tanya
Tatap mata penuh jiwa-jiwa
Terhempas dalam luka

Purwokerto, 4 September 2019

Sangkar

Duniaku seakan membisu
Jiwa ini menjerit
Merintih dengan bosan
Memaling pada jiwa yang hilang

Purwokerto, 8 September 2019

Negeriku Ramai

Negriku ramai, hiruk pikuk
Teriakan menuntut keadilan
Menyampaikan keadaan
Berharap Ibu Prtiwi akan kedamaian
Dengan ribuan bahkan jutaan suara tumpah ruah
Lengket dijalanan aspal
Menyelipkan gurauan harap
Yang tak juga didengar
Tak apa, semangat penerus bangsa
Memang harus terus berkorban
Walau kerap dipeluk nanar

Purwokerto, 2 Oktober 2019

Berlayar

Inginku tarik duniaku
Berlabuh lautan
Berkayan kehidupan
Dengan genggaman
Jangkarku letakan didasar

Purwokerto, 24 September 2019

Sudut Rembulan

Bintang yang tak mau berucap
Bersam sunyi yang terpenjara
Ku temui di sudut jendela
Tengah bercermin bayangan kebahagiaan

Purwokerto, 24 September 2019

Warna Memerah

Hijau tak menyapa
Merah tertawa girang
Pedih melanda tanah
Tumbang tak bersandar
Menghilang pada tangisan

Purwokerto, 6 Oktober 2019

Sepotong Senja untuk Rembulan

Aku hanyalah merah terlalap hitam
Hilang dalam dekapan cakrawala
Menyusulmu dalam gelapnya malam
Pergiku dalam senyum bahagiamu
Saat cahaya mega enggan berpamit pilu
Ku ukir cahaya hati kian terjaga

Purwokerto, 12 November 2019

Exit mobile version